Jakarta (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), yang berlangsung di Jakarta, Kamis, menetapkan pengurus baru perseroan.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan RUPST memberhentikan dengan hormat Luky Alfirman sebagai Komisaris; Beni Syarif Hidayat sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis; dan Christian H Siboro sebagai Komisaris Independen.

Selanjutnya, mengangkat Rachmat Hutama sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis; Arief Kurnia Risdianto sebagai Direktur Manajemen Risiko; Luky Alfirman sebagai Komisaris untuk periode kedua; Christian H. Siboro sebagai Komisaris Independen untuk periode kedua; Tony Setyo Boedi Hoesodo sebagai Komisaris Independen; Fadjar Hariyanto Widodo sebagai Direktur Keuangan; dan Ratih Esti Prihatini sebagai Direktur Komersial.

RUPTS juga menyetujui perubahan nomenklatur jabatan direksi yakni Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko menjadi Direktur Keuangan dan Direktur Manajemen Risiko; dan Direktur Sales dan Operasi menjadi Direktur Komersial.

Dengan demikian susunan pengurus baru yang menjabat sebagai Direksi dan Komisaris PGN adalah:

Susunan Komisaris
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Amien Sunaryadi
Komisaris: Warih Sadono
Komisaris: Luky Alfirman
Komisaris Independen: Christian H. Siboro
Komisaris Independen: Dini Shanti Purwono
Komisaris Independen: Tony Setyo Boedi Hoesodo
Komisaris Independen : Abdullah Aufa Fuad

Susunan Direksi
Direktur Utama: Arief Setiawan Handoko
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis: Rosa Permata Sari
Direktur Infrastruktur dan Teknologi: Harry Budi Sidharta
Direktur Komersial: Ratih Esti Prihatini
Direktur Keuangan: Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis: Rachmat Hutama
Direktur Manajemen Risiko: Arief Kurnia Risdianto

Rachmat mengatakan dari laba bersih tahun buku 2023 sebesar 278,09 juta dolar AS, pemegang saham memutuskan pembagian dividen 222,43 juta dolar AS, yang akan didistribusikan sesuai dengan porsi kepemilikan saham pada perseroan atau sekitar Rp148 per lembar saham, meningkat dari tahun sebelumnya Rp141/saham.

Baca juga: PGN: Inovasi teknologi dan transformasi digital dorong efisiensi

Kemudian, sebesar 55,62 juta dolar AS akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk kegiatan pengembangan bisnis.

"PGN berhasil melalui tantangan ketidakpastian dan dinamika industri pada periode 2023 yang secara langsung memengaruhi kinerja perusahaan. Namun, PGN tetap melanjutkan komitmen memperkuat posisi sebagai pemain utama penyedia gas bumi dan fokus pada optimalisasi pengelolaan gas bumi, peningkatan konektivitas infrastruktur, dan diversifikasi bisnis," jelas Rachmat.

Baca juga: PGN lunasi sisa obligasi 396 juta dolar AS tepat waktu

Rachmat juga mengatakan pada 2023, PGN membukukan pendapatan 3,65 miliar dolar AS dan laba operasi 542,42 juta dolar AS dengan laba bersih 278,09 juta dolar AS.

Sepanjang 2023, volume pengelolaan gas PGN tumbuh positif dengan volume niaga gas dan TUA mencapai 977 BBTUD atau naik 6 persen dibandingkan 2022.

Sedangkan, pengaliran gas bumi melalui pipa transmisi mencapai 1.458 MMSCFD atau naik 8 persen dibandingkan tahun lalu dengan pasokan gas berasal dari kontrak pasokan gas eksisting dan baru.

PGN juga mencatat pertumbuhan panjang pipa menjadi 12.692 km dari 11.525 km, naik 10 persen (1.167 km) sepanjang 2023. Adapun volume lifting minyak dan gas bumi pada 2023 tercapai 9,16 MMBOE.

Rachmat menambahkan transportasi minyak mencapai 56,86 MMBOE atau tumbuh signifikan 305 persen dari tahun lalu, terutama dikontribusikan dari penyaluran minyak melalui pipa Rokan.

Tren kenaikan turut terlihat pada volume regasifikasi sebesar 158 BBTUD atau meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya, serta pemrosesan LPG mencapai 38.782 ton pada 2023.

Jumlah pelanggan PGN masih didominasi segmen pelanggan rumah tangga sebesar 825.856 pelanggan. Sedangkan pelanggan industri-komersial dan pelanggan kecil masing-masing 3.103 pelanggan dan 1.976 pelanggan.

Pada 2023, PGN melaksanakan liability management pembelian kembali surat utang obligasi PGN dan PT Saka Energi Indonesia (SAKA), yang berdampak pada penurunan beban keuangan pada 2023 sebesar 26 persen dari tahun sebelumnya.

Secara aktif, PGN juga mendukung program-program strategis pemerintah di antaranya pembangunan jaringan gas rumah tangga, kajian detail pembangunan pipa transmisi APBN, serta program-program penugasan lainnya seperti pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi di IKN.

"Peluang pemanfaatan gas bumi di masa transisi juga akan PGN ambil dengan integrasi infrastruktur eksisting agar semakin berkembang," ujar Rachmat.

Selain itu, lanjutnya, PGN juga mengejar agreasi dengan memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik, refinery Pertamina, dan anchor buyer lainnya.

Guna menjaga reabilitas pasokan gas bumi, PGN juga melakukan berbagai optimasi penyaluran gas dengan tambahan dari pemasok lain yang memiliki kelebihan ketersediaan gas serta sumber baru.

"Tahun 2024 merupakan milestone penting PGN dalam layanan LNG ke pasar domestik. PGN mengupayakannya untuk menjaga realibilitas dan keandalan pasokan yang diharapkan oleh seluruh pelanggan. PGN saat ini telah memasuki era layanan baru yaitu komoditas LNG untuk keberlanjutan gas bumi dalam negeri," sebut Rachmat.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024