Letusan yang terus menerus menyebabkan pengungsi bertambah,"
Jakarta (ANTARA News) - Jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara hingga saat ini sudah mencapai 22.145 jiwa.
"Letusan yang terus menerus menyebabkan pengungsi bertambah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa.
Saat ini jumlah pengungsi sebanyak 22.145 jiwa tersebar di 33 titik. Terdapat 1.204 lansia, 179 ibu hamil, dan 606 bayi.
Sehari sebelumnya pengungsi berjumlah 21.893 jiwa (6.815 KK). Beberapa titik pengungsian menampung pengungsi yang terlalu banyak seperti di Losd Tiga Binanga 2.805 jiwa (873 KK), Uka Kaban Jahe 1 ada 1.971 jiwa (592 KK), dan Losd Desa Sempajaya 1.549 jiwa (485 KK).
"Seharusnya sejumla dipindahkan ke titik pengungsian baru agar pelayanan pengungsi lebih baik," kata Sutopo.
Berdasarkan laporan para koordinator titik pengungsian, lanjut Sutopo, logistik mencukupi untuk 2--7 hari ke depan. Sementara itu pelayanan kesehatan dan pendidikan juga berjalan baik.
"Hanya di Jambur Siabang-abang dengan pengungsi 1.225 jiwa (381 KK) dilaporkan kekurangan logistik dan sarana tempat sekolah SMP/SMA belum ada," tambah dia.
Gunung Sinabung terus intensif meletus mengeluarkan awan panas, abu vulkanik, pasir dan lava pijar. Pada Selasa siang (7/1) telah terjadi 21 kali erupsi, 529 gempa hybrid, dan 44 guguran awan panas.
Aktivitas gunung masih di dominasi oleh letusan yang diikuti oleh awan panas dan tinggi letusan 1.000--6.000 m ke arah barat daya-selatan. Untuk luncuran awan panas berkisar sejauh 1.500--4.500 meter ke arah tenggara.
Untuk kegempaan masih didominasi oleh gempa Hybrid yang mengindikasikan pertumbuhan kubah lava masih tinggi. Aktivitas gunung saat ini masih tinggi status level IV (Awas) dengan radius 5 km dan 7 km untuk di sisi tenggara jalur awan panas.(*)
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014