Data di sektor perbankan menunjukkan pertumbuhan positif baik pada penyaluran kredit maupun penghimpunan dana. Kredit perbankan di wilayah OJK Kediri posisi Maret 2024 tumbuh 7,06 persen (yoy) menjadi sebesar Rp85,80 triliun yang didominasi oleh peny

Kediri (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan, kinerja industri jasa keuangan di wilayah kerja OJK Kediri pada Maret 2024 tumbuh stabil dengan menunjukkan kinerja positif didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto mengemukakan, pertumbuhan tersebut tidak hanya tercermin dari peningkatan kredit di sektor perbankan, tetapi juga dari peningkatan penyaluran pembiayaan di perusahaan pembiayaan dan peningkatan jumlah single investor identification (SID) di sektor pasar modal.

"Data di sektor perbankan menunjukkan pertumbuhan positif baik pada penyaluran kredit maupun penghimpunan dana. Kredit perbankan di wilayah OJK Kediri posisi Maret 2024 tumbuh 7,06 persen (yoy) menjadi sebesar Rp85,80 triliun yang didominasi oleh penyaluran kredit pada UMKM sebanyak 60,94 persen dari total kredit," katanya di Kediri, Kamis.

Ia menambahkan, kualitas kredit juga masih terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,07 persen yang menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut dia, penyaluran kredit atau pembiayaan di wilayah kerja OJK Kediri juga masih didominasi kepada tiga sektor ekonomi utama yaitu perdagangan besar dan eceran sebesar 25,42 persen, bukan lapangan usaha rumah tangga (kepemilikan rumah, kepemilikan flat atau apartemen, kepemilikan ruko, kepemilikan kendaraan bermotor, dan kepemilikan peralatan rumah tangga) sebesar 22,04 persen, dan Industri Pengolahan sebesar 18,36 persen.

Sementara itu, untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) posisi Maret 2024 tumbuh sebesar 7,89 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp100,18 triliun.

Untuk total aset Lembaga Keuangan Mikro di wilayah kerja OJK Kediri mengalami peningkatan pada kuartal 3 tahun 2023 sebesar 0,68 persen (yoy) atau mencapai Rp119,28 miliar.

Ia menyebut, di sisi lain pembiayaan LKM tercatat mengalami sedikit penurunan sebesar 1,97 persen (yoy) menjadi sebesar Rp77,34 miliar yang disebabkan adanya percepatan pembayaran angsuran pinjaman.

Sedangkan, sampai dengan Desember 2023, jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di wilayah Kantor OJK Kediri berjumlah 11, yang terdiri dari tujuh LKM konvensional dan empat LKM syariah (Bank Wakaf Mikro).

Pihaknya juga memfasilitasi layanan sebagai upaya pelindungan konsumen, berupa pemberian maupun penerimaan informasi, konsultasi, maupun pengaduan masyarakat terkait sektor jasa keuangan.

"Sampai dengan April 2024, OJK Kediri telah menerima permintaan layanan konsumen sebanyak 397 layanan yang meliputi 219 surat pengaduan, 148 permintaan konsultasi dan informasi melalui walk in, serta 30 melalui telepon," kata Bambang.

Baca juga: OJK Kediri intensifkan edukasi keuangan cegah korban investasi bodong
Baca juga: OJK Kediri gelar pekan inklusi keuangan dan pameran UMKM
Baca juga: OJK Kediri intensifkan sosialisasi literasi dan inklusi keuangan

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024