Iklim usaha kurang menguntungkan mulai dari melemahnya nilai tukar rupiah, kenaikan harga elpiji, inflasi, dan bunga kredit tinggi akan menjadi kendala yang membayang-bayangi kalangan usaha."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI DKI Jakarta Andhika Anindyaguna Hermanto mengatakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan menghadapi tantangan berat sepanjang tahun 2014.
"Iklim usaha kurang menguntungkan mulai dari melemahnya nilai tukar rupiah, kenaikan harga elpiji, inflasi, dan bunga kredit tinggi akan menjadi kendala yang membayang-bayangi kalangan usaha," kata Andhika di Jakarta, Senin, usai mengumumkan lima kandidat Ketua HIPMI Jakarta periode 2014 - 2017.
Menurut dia, tugas pengurus HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) ke depan tidak lah mudah mengingat sebagian besar anggotanya merupakan pengusaha baru (start-up) yang membutuhkan banyak dukungan di tengah-tengah iklim ekonomi yang kurang menguntungkan.
Kandidat Ketua HIPMI periode berikut adalah Agus Pamungkas, Gernando Nainggolan, Iskandarsyah Ramadhandatau, Rishi Wahab dan Yuke Yurike.
Menurut Andhika, siapapun yang menjadi ketua terpilih nantinya harus mampu membuka akses dana murah bagi anggota yang telah dirintis pengurus sebelumnya.
Andhika menjelaskan, selama tiga tahun kepemimpinannya HIPMI fokus kepada akses pendanaan di antaranya menggandeng Bank DKI, Askrindo, serta meluncurkan kembali BPR HIPMI Jaya setelah sebelumnya dilakukan restrukturisasi manajemen.
Andhika menjelaskan, iklim bisnis menjadi barometer investasi baik saat di awal maupun akhir tahun sehingga dengan inflasi 8-9 persen akibat kenaikan BBM (tertinggi dalam 3-4 tahun lalu) ditambah kenaikan harga gas tentunya akan semakin memberatkan.
Andhika berharap dalam penyelenggaraan Pemilu tahun 2014 tidak akan membuat ekonomi mengalami penurunan.
Dia juga melihat banyak terobosan yang telah dilakukan Gubernur DKI saat ini di antaranya upaya memecahkan kemacetan lalu lintas dengan membangun sejumlah infrastruktur, serta kebijakan perizinan yang semakin mudah.
Selain itu pengurus HIPMI dituntut meningkatkan "capacity building" atau daya saing bisnis dalam upaya menghadapi era perdagangan bebas, jelas Andhika.
Andhika mengatakan, anggota HIPMI sendiri saat ini sebanyak 3.000 orang, dari jumlah itu sebagian besar (mayoritas) didominasi pengusaha kecil dan menengah yang memiliki kelemahan dari sisi permodalan, penjaminan aset dan sebagainya.
Padahal jumlah UKM di Indonesia mencapai 60 juta. sebagian besar menghadapi persoalan yang sama dengan pengusaha anggota HIPMI, ujar dia.
Andhika mengatakan, HIPMI memilki komitmen yang kuat untuk menekan angka pengangguran dengan melatih mereka menjadi pengusaha berhasil dan tangguh.
Syarat untuk menjadi anggota HIPMI juga mudah sepanjang memiliki badan usaha sudah dapat bergabung, anggota kita memiliki omzet rata-rata mulai dari ratusan juta sampai miliaran seiap tahun, ungkap dia. (G001/M026)
Pewarta: Ganet
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014