Shanghai (ANTARA) - New Development Bank (NDB) BRICS telah menandatangani perjanjian pinjaman untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Provinsi Zhejiang, China timur, menandai pembaruan terkini dari pinjaman nonpemerintah (non-sovereign loan) pertamanya di China, demikian bank tersebut mengumumkan, Selasa (28/5).

Berdasarkan perjanjian tersebut, NDB akan menyediakan dana sekitar 358 juta yuan atau setara 50 juta dolar AS dalam mata uang renminbi (RMB) kepada Bank of Huzhou untuk membiayai berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Zhejiang.

Menurut NDB, pinjaman kepada bank China itu akan dipinjamkan kepada peminjam sektor swasta untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan di sektor energi bersih dan efisiensi energi, transportasi dan logistik, serta air dan sanitasi.

Secara khusus, perjanjian pinjaman yang ditandatangani ini memfasilitasi partisipasi sektor swasta dalam mengatasi backlog infrastruktur dan meningkatkan investasi, serta meningkatkan dampak pembangunan di pasar lokal.

"NDB telah memulai pemberian pinjaman nonpemerintah di China. Hal ini menyoroti dedikasi NDB untuk mendukung sektor swasta dalam membiayai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan agenda pembangunan negara-negara anggota kami," ujar Vladimir Kazbekov, Wakil Presiden sekaligus Chief Operations Officer (COO) NDB, saat acara penandatanganan yang diselenggarakan di kantor pusat NDB di Shanghai.

Kazbekov menambahkan bahwa NDB menargetkan untuk mengalokasikan 30 persen dari keseluruhan pembiayaan untuk operasional nonpemerintah antara 2022 dan 2026.

NDB didirikan oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan untuk memobilisasi sumber daya bagi proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara anggota BRICS dan perekonomian emerging market serta negara berkembang lainnya.

Pendirian bank tersebut melengkapi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan multilateral dan regional untuk pertumbuhan dan pembangunan global.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024