Balikpapan (ANTARA News) - Beberapa pemuda Dayak menolak pengantian nama Bandara Sepinggan di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur menjadi Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
Menurut dia, sejak awal bergulirnya wacana perubahan nama Bandara Sepinggan oleh Gubernur Kalimantan Kaltim tidak pernah sekali pun melibatkan dan mendengarkan aspirasi warga Balikpapan.
Hal senada disampaikan dengan Ketua DPRD Kota Balikpapan, Andi Burhanuddin Solong yang mendukung kelompok pemuda Dayak untuk menolak pengantian nama Bandara Sepinggan.
"Sebagai Ketua DPRD Balikpapan saya mendukung penolakan pergantian nama Bandara Sepinggan, selanjutnya Sekretariat DPRD akan mengirimkan surat usulan untuk menolak pergantian nama tersebut kepada DPRD Provinsi dan Pemprov Kaltim," katanya.
Bandara Sepinggan di Balikpapan yang merupakan internasional, dengan landasan pacu (runway) 2.500 x 45 meter saat ini sedang ditingkatkan menjadi 3.250 meter.
Saat ini, Bandara Sepinggan sedang dalam tahap pembangunan dan peningkatan fasilitas Bandara, berupa pembangunan gedung terminal seluas 110.000 meter persegi, pembangunan hanggar, apron, VIP room dan fasilitas lainnya.
Bandara tersebut akan memiliki gedung terminal berlantai empat yang dilengkapi area komersial seluas 33.000 meter persegi, apron 140.972 meter persegi, konsep terminal dua level, aviobridge 11 unit, check in counter sebanyak 76 unit.
Selain itu "imigration counter" sebanyak delapan unit, sistem penanganan bagasi dengan "hold baggage screening level" empat unit, "konveyor klaim" bagasi delapan unit dan 11 garbarata.
Peningkatan fasilitas Bandara Sepinggan yang diperkirakan akan rampung dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Februari 2014.
(S035/M025)
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014