Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, ditutup turun menjadi 4.202 poin menyusul langkah pelaku pasar saham yang sedang melakukan kajian pada awal tahun.

IHSG BEI ditutup turun sebesar 54,85 poin atau 1,31 persen ke posisi 4.202,81. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 9,79 poin (1,40 persen) ke level 699,56.

"Pada awal tahun biasanya pelaku pasar sedang berspekulasi dengan kecenderungan melepas saham, hal itu dilakukan untuk mencari karakter saham-saham domestik," ujar Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo di Jakarta, Senin.

Menurut dia, dalam kondisi itu indeks BEI cenderung bergerak melemah hingga pertengahan Januari. Namun, setelah itu merupakan momentum penguatan bagi indeks BEI.

Lucky menambahkan, bursa saham eksternal yang cenderung berada dalam area negatif juga menjadi salah satu faktor indeks BEI dalam tekanan.

Ia memproyeksikan bahwa IHSG BEI pada Selasa (7/1) akan bergerak di kisaran 4.100-4.200 poin.

Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko menambahkan, saham-saham di bursa domestik kembali terkena aksi jual oleh pelaku pasar menyusul potensi perlambatan ekonomi regional Asia.

"Rekomen bagi pelaku pasar untuk melakukan perdagangan untuk jangke pendek," kata dia.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada Selasa (7/1) diantaranya, Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Kawasan Industri Jababeka (KIJA), Holcim Indonesia (SMCB), Surya Semesta Internusa (SSIA).

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 140.354 kali dengan volume mencapai 2,65 miliar lembar saham senilai Rp3,01 triliun.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 133,13 poin (0,58 persen) ke level 22.684,15, indeks Nikkei turun 382,43 poin (2,35 persen) ke level 15.908,88 dan Straits Times melemah 7,65 poin (0,24 persen) ke posisi 3.123,82.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014