Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus perdagangan Indonesia pada Juli 2006 sebesar 3,44 miliar dolar AS, dengan rincian total ekspor mencapai 8,82 miliar dolar dan impor 5,38 miliar dolar AS. Kepala BPS Rusman Heriawan, di Jakarta, Jumat, mengatakan perdagangan dengan Amerika Serikat merupakan yang paling menguntungkan. Nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai 939 juta dolar, sedangkan impor 387 juta dolar AS dengan surplus 552 juta dolar. "Sedangkan, kita memperoleh defisit perdagangan dengan Cina, atau Cina lebih diuntungkan. Sederhana sekali, dalam pasar ekspor Cina nomor empat, tapi dalam impor dia nomor dua yang memasukkan barang ke Indonesia," katanya. Ekspor ke Cina pada Juli 2006 mencapai 525 juta dolar AS, sedang impor mencapai 462,2 juta dolar. Sementara surplus perdagangan dengan Jepang periode Juli 2006, tercatat 529 juta dolar AS, berasal dari ekspor 980 juta dolar dan impor 451 juta dolar. Rusman menjelaskan, ekspor periode Juli 2006 mencapai 8,82 miliar dolar, naik 4 persen dibanding periode Juni 2006 sebesar 8,48 miliar dolar AS. "Jadi ini memegang rekor lagi. Selama belum turun, ekspor itu akan tetap rekor terus," katanya. Dengan demikian, secara kumulatif (Januari-Juli 2006) nilai ekspor mencapai 55,77 miliar dolar AS, atau meningkat 16,42 persen dibanding periode sama 2005 sebesar 47,91 miliar dolar. Peningkatan nilai ekspor periode Juli 2006 terutama didorong melonjaknya ekspor nonmigas yang mencapai 6,77 miliar dolar, naik 0,86 persen dari Juni 2006 sebesar 6,71 miliar dolar . Sedangkan nilai ekspor migas mengalami peningkatan 15,88 persen dari 1,7 miliar dolar menjadi 2,06 miliar dolar. Secara kumulatif (Januari-Juli 2006), ekspor nonmigas tercatat 43,31 milar dolar, naik 15,65 persen dari periode sama 2005 sebesar 37,45 miliar dolar. Peningkatan ekspor nonmigas terbesar bulan Juli 2006, terjadi pada bahan bakar mineral, seperti batubara yang mencapai 179,2 juta dolar AS, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar 142,6 juta dolar.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006