“Peluangnya sangat besar, saya cukup optimistis dengan olahraga Indonesia saat ini. Kalau untuk bulu tangkis, ada peluangnya. Saya cukup optimistis dengan teman-teman di Olimpiade. Semoga (bisa mendapatkan medali). Saya sekarang ini hanya bisa berharap dan berdoa yang terbaik,” kata Greysia, saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu mengatakan bahwa hal yang paling penting untuk dijaga saat ini adalah mentalitas agar bisa meraih prestasi untuk Indonesia.
“Teman-teman sudah lolos Olimpiade, dan inilah saatnya. Ketika masuk Olimpiade, tidak usah memikirkan yang lain, yang penting bisa tampil all out. Siapa tahu teman-teman yang berangkat semuanya tidak hanya berangkat, tapi juga juara Olimpiade. Persiapkanlah diri dengan baik,” ujar Greysia.
Baca juga: Greysia Polii bagikan kisah perjalanan karier sebagai atlet lewat buku
Adapun wakil Indonesia untuk cabang olahraga bulu tangkis adalah tunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Khusus mengenai kondisi wakil ganda putri, Apriyani Rahayu, yang merupakan mantan partner-nya dan meraih medali emas di Tokyo, Greysia mengatakan ia terus memberikan semangat karena kondisinya yang serba baru saat ini.
“Kondisi Apri khususnya, ketika seseorang juara capai puncak tertinggi, dan dia harus berjuang lagi dari awal disertai ekspektasi tinggi dari banyak orang. Saya kasih semangat untuk Apri, agar tetap dalam kontrolnya,” kata Greysia.
“Ketika kita sudah mencapai puncak, sekarang adalah bagaimana cara mempertahankan dari pribadi masing-masing, align sama keadaan seperti partner, latihan dan situasi baru. Soal cedera, tidak perlu diomongin lagi karena sekarang lebih ke mentalnya untuk dikuatkan lagi,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Greysia: Apri/Fadia berada dalam kondisi mental yang siap jelang Paris
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024