Jakarta (ANTARA News) - Unjuk rasa elemen masyarakat di Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Senin (6/1), tidak menggangu aktivitas pembelian tiket.
Sebelumnya aksi ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas rencana penutupan Terminal AKAP Lebak Bulus karena proyek Mass Rapid Transit (MRT).
"Kegiatan jual-beli kami putuskan tidak akan dihentikan, demi penumpang, pekerjaan kami dan menjaga nama terminal Lebak Bulus juga," kata Panda Silitonga perwakilan dari Koperasi Karyawan Bus Antarkota (Kowanbisata).
"Yang berangkat hari ini atau beli tiket saja tetap kami layani, disini ada 60 lebih perusahaan transportasi menggantungkan hidup, kalau tidak jual, mau makan apa kami? gimana nanti kalau jadi ditutup," tambahnya.
Selain itu Sumardi Ketua Kowanbisata sekaligus koordinator unjuk rasa Terminal AKAP Lebak Bulus juga menyayangkan penutupan terminal yang terkenal aman dan nyaman bagi para penumpang ini.
"Ini terminal aman, nyaman dan tertib kok ditutup? Tanyakan pada para supir bagaimana lalu lintas di sini pun tidak menyebabkan kemacetan karena langsung masuk jalan tol," katanya.
Disisi lain penumpang yang hendak menggunakan terminal bus ini bersyukur karena unjuk rasa tidak mengganggu aktivitas jual beli.
"Saya mesti kembali ke Banyuwangi karena besok mestinya kerja, untung masih bisa beli tiket," kaya Suryadi, calon penumpang bus Lorena.
Pewarta:
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014