tentang literasi jangan diracuni dengan konsep yang njlimet

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Fakih menilai dibutuhkan peta jalan yang bersifat komprehensif untuk meningkatkan literasi di Tanah Air.

"Dibutuhkan peta jalan, jadi buat grand design-nya, jadi pembangunan literasi di Indonesia itu seperti apa? Kemudian peta jalannya seperti apa?" kata Fikri dalam video singkat, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan pula peta jalan yang komprehensif itu perlu dirancang oleh lintas kementerian dan lembaga, seperti Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDDT), dan perpustakaan-perpustakaan daerah serta desa.

"Sebagian (peta jalan) sudah dibuat oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), tetapi memang oleh panja disebutnya masih belum komprehensif karena memang ada enam lembaga yang mengurusi," ucap dia.

Berikutnya, Fikri juga menyoroti persoalan definisi literasi yang masih berbeda-beda dipahami oleh masyarakat Indonesia.

Baca juga: AXA Financial beri edukasi literasi keuangan dan pengelolaan sampah
Baca juga: Bappebti nilai perlu adanya peningkatan literasi untuk adopsi kripto


Hal senada sebelumnya juga telah disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E Aminudin Aziz. Ia mengatakan perlu penataan ulang konsep literasi yang mudah dipahami oleh masyarakat.

“Pemahaman kita tentang literasi jangan diracuni dengan konsep yang njlimet. Literasi bisa didefinisikan kemampuan untuk mengelola informasi, baik itu tekstual maupun non-tekstual, diolah dan digunakan untuk meningkatkan kecakapan hidup kita, " ujar Amin.

Dia menambahkan hal itu sejalan dengan Rakornas Bidang Perpustakaan 2024 yakni “Menata Ulang Konsep dan Praktik Pembangunan Literasi”.

Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi, kerja sama, dan gotong royong dalam peningkatan literasi.

Sejalan dengan pandangan Fikri, Amin menilai Perpusnas dapat melakukan kerja sama dengan sejumlah instansi, seperti Kementerian PPN/Bappenas, Kemendes PDTT, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mendukung tugas utamanya.

Baca juga: BSG-OJK tingkatkan literasi keuangan sejak usia dini
Baca juga: Mercy Corps: Kolaborasi kunci tingkatkan literasi perempuan pengusaha
Baca juga: Bank Sampoerna perkuat literasi keuangan melalui festival musik

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024