Presiden Bashir akan pergi besok ke Juba untuk bertemu dengan (Presiden) Salva Kiir dan membahas krisis di Sudan Selatan."
Khartoum (ANTARA News) - Presiden Sudan Omar al-Bashir akan mengunjungi Sudan Selatan pada Senin, kata radio pemerintah, ketika para perunding di Ethiopia mempersiapkan pembicaraan gencatan senjata dalam bentrokan tiga pekan di negara termuda dunia itu.
Radio Omdurman mengatakan, Minggu, Bashir akan bertemu dengan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir di Juba untuk membahas konflik di negara itu, lapor AFP.
"Presiden Bashir akan pergi besok ke Juba untuk bertemu dengan (Presiden) Salva Kiir dan membahas krisis di Sudan Selatan," katanya dalam pesan SMS ke media.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Sudan menegaskan lagi keinginan Sudan untuk melihat "kelanjutan proses politik yang bertujuan mencari penyelesaian damai atas konflik di Sudan Selatan".
Ia juga menggarisbawahi keinginan Sudan "menawarkan segala sesuatu yang bisa dikerjakannya untuk menjamin keberhasilan prakarsa IGAD", blok regional Afrika Timur yang menengahi pembicaraan itu.
Ketua perunding Sudan Selatan dan pemberontak mengadakan pertemuan langsung di Addis Ababa pada Minggu untuk mempersiapkan dimulainya perundingan gencatan senjata resmi, kata beberapa pejabat.
Upaya diplomatik itu bertujuan mengakhiri bentrokan sengit tiga pekan di Sudan Selatan yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat hampir 200.000 orang mengungsi.
Konflik itu meletus pada 15 Desember antara satuan-satuan militer yang setia pada Kiir dan aliansi kendur pasukan milisi etnik serta tentara pembangkang yang dipimpin mantan Wakil Presiden Riek Machar yang dipecat pada Juli.
Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan pada 2011 sesuai dengan perjanjian perdamaian 2005 yang mengakhiri perang saudara puluhan tahun antara utara dan selatan. Konflik panjang itu membuat negara baru tersebut sangat terbelakang dan ketempatan banyak senjata.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014