Stockholm (ANTARA News) - Ketika media pemerintah Korea Utara pekan ini mengeluarkan foto-foto pemimpin Kim Jong - Un sedang mengunjungi lapangan ski baru yang dibangun atas perintahnya, sebuah perusahaan di Swedia tidak dapat mempercayai apa yang dilihatnya .
Meriam salju produksi mereka tampak sedang digunakan untuk melapisi lereng tempat peristirahatan Masik Pass Ski - meskipun sanksi Uni Eropa untuk mencegah Korea Utara yang miskin memperoleh barang-barang dan peralatan mewah.
"Saya tidak tahu bagaimana benda itu bisa ada di Korea Utara . Kami tidak menjualnya langsung ke Korea Utara," kata pimpinan perusahaan Areco, Johan Erling, kepada surat kabar edisi Jumat Dagens Nyheter.
Kim pada Selasa tampak menaiki sebuah lift ski di tempat peristirahatan itu, sebuah proyek percontohan yang dibangunnya dengan "kecepatan kilat" dan yang ia klaim sebagai "pusat perhatian dunia", menurut laporan media pemerintah Korea Utara.
Foto-foto tempat peristirahatan itu menunjukkan sejumlah sudut dari lapangan ski, hotel, landasan helikopter, dan kereta gantung serta dalam beberapa foto tampak meriam salju Areco.
Erling mengatakan dia terkejut dengan bukti-bukti itu, dan pada hari Kamis telah menghubungi distributor Areco di China, yang meyakinkannya "jika dia tidak menjual meriam salju ke sana".
Oleh karena itu, kemungkinan besar mesin itu adalah mesin bekas sehingga akan sulit untuk dilacak, menurut Erling.
Resor Korea Utara itu telah menjadi berita utama pada bulan Agustus ketika Swiss memblokir penjualan lift ski senilai 7,6 juta dolar ke Pyongyang, yang disebut sebagai "proyek propaganda" bagi rezim Stalinis.
Tapi pemimpin Korea Utara itu tidak terpengaruh dan tetap mencoba untuk menggambarkan negaranya sebagai tuan rumah dari serangkaian tempat hiburan "kelas dunia".
Pada bulan Oktober, Kim membuka sebuah kompleks taman hiburan air dengan kolam renang di dalam dan luar ruangan, papan luncur dan sauna. Pada bulan September, ia menonton film di bioskop "4D" baru di sebuah taman hiburan yang telah diperbarui, tempat ia juga naik roller coaster.
Pemimpin berpendidikan Swiss itu, yang berusia sekitar 30 tahun, mengambil alih Korea Utara ketika ayahnya dan penguasa lama, Kim Jong - Il , meninggal dunia pada bulan Desember 2011.
Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara yang dirancang untuk memblokir barang-barang mewah buatan Eropa digunakan untuk propaganda Pyongyang. Larangan ekspor berlaku untuk peralatan yang terkait ski , golf , menyelam dan olahraga air, demikian AFP.
(G003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014