Jakarta (ANTARA News) - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Excelcomindo Pratama (XL) menetapkan Hasnul Suhaimi menduduki posisi direktur utama, dan menyetujui pengunduran diri Direktur Operasional dan Solusi XL Rudiantara. RUPS dilakukan di Jakarta, Jumat, yang dihadiri pemegang saham mayoritas antara lain Telekom Malaysia, dan Primabhakti Telekomindo. Dirut Hasnul menggantikan posisi Christian Manuel de Faria yang sempat kosong selama tiga bulan. Menurut Hasnul, dirinya berkomitmen mempimpin XL menuju visi menjadi penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi baik individu maupun bagi kalangan bisnis. "XL akan tetap di empat pilar strategi, yaitu perluasan wilayah cakupan, peningkatan kapasitas dan pengembangan produk, pengembangan pasar korporasi, pemanfaatn teknologi baru, serta optimalisasi sinergi dengan Grup Telekom Malaysia," kata Hasnul. Namun Hasnul yang mantan Dirut PT Indosat ini, menyatakan, XL tidak akan memikirkan persaingan menjadi operator ke dua terbesar, tetapi lebih mengutamakan pada peningkatan nilai perusahaan dan peningkatan kualitas produk. "Jika empat pilar itu dilaksanakan ditambah komitmen serta kerja keras tim XL, akan bisa meningkatkan kinerja operasional dan bisnisnya pada masa datang," katanya. Sementara itu, CEO Telecom Malaysia International Sdn.Bhd Yusof Annuar Yaacob mengatakan, memilih Hasnul sebagai Dirut XL, karena merupakan orang yang tepat untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis XL. "Hasnul sudah punya pengalaman di industri telekomunikasi selama 25 tahun. Pasar telekomunikasi di Indonesia cukup besar. Kita beruntung dia bergabung dengan XL," kata Yusof. Ia menjelaskan, Telekom Malaysia di regional sudah menduduki posisi nomor satu dan dua, sedangkan di Indonesia pada posisi ke tiga. Pada semester I 2006, XL mencatat pendapatan sebesar Rp1,7 triliun, meningkat sekitar 50 persen dari periode sama 2005 Rp703 miliar. Sementara laba bersih semester I 2006 mencapai Rp358 miliar, melonjak dari rugi bersih periode sama 2005 Rp53 miliar. Hingga Juli 2006, jumlah pelanggan seluler XL mencapai 8,47 juta nomor, naik dibanding Juni 2005 4,34 juta nomor.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006