Tanjungpinang (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menerima anugerah gelar adat kebesaran Dato' Seri Satria Bijaya Negara dari Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang.

Upacara penganugerahan gelar adat digelar di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Selasa yang ditandai pembacaan warkah gelar adat dan dilanjutkan pemakaian selempang, tanjak (topi khas Melayu), pemasangan keris serta tepuk tepung tawar oleh segenap pengurus LAM Kepri kepada Dato' Seri Satria Bijaya Negara Agus Subiyanto.

"Pemberian gelar adat ini sudah melewati alur yang tepat dan bertanggung jawab melalui musyawarah seluruh pengurus LAM, dan secara sah melekat kepada batang tubuh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto," kata Ketua LAM Kepri Dato' Seri Setia Utama Abdul Razak usai upacara penganugerahan.

Abdul Razak menyampaikan bahwa gelar tersebut berasal dari khazanah gelar kebesaran adat dan pusaka Melayu yang berpunca pada khazanah dan kerajaan Riau Lingga sebagai sebuah kerajaan besar di masa lalu.

Gelar ini tersusun dari empat perkataan yaitu Seri Satria Bijaya Negara Utama yang menunjukkan pada kebesaran, keagungan, kemegahan, keutamaan, kekuatan dan kemuliaan.

Ia pun memerinci masing-masing makna dari empat susunan perkataan tersebut. Pertama, "Seri" berasal dari bahasa Sanskerta yang telah diterjemahkan dalam bahasa Melayu tinggi yang bermakna cahaya, kemuliaan, semarak keindahan dan kemegahan. Kata "Seri" juga lazim digunakan sebagai awalan kehormatan dalam sebuah gelar Melayu dan kini menjadi gelar kehormatan tertinggi dalam gelar adat LAM Kepri.

Kemudian, "Satria" yang bermakna pejuang gagah berani atau dengan kata lain sebagai prajurit yang gigih dalam mempertahankan negara. Perkataan "Satria" merupakan sebuah gelar adat Melayu sebagai salah satu bentuk rasa cinta kepada orang-orang yang dihormati.

Selanjutnya, "Bijaya" bermakna orang yang selalu membawa kejayaan dan kegemilangan bagi diri dan bangsa, dan terakhir "Negara" menunjukkan nama kote atau negeri.

"Mengacu pada penjelasan masing-masing kata tersebut, maka dapat dijelaskan Dato' Seri Satria Bijaya Negara sebagai sebuah cahaya, kekuatan dan pejuang yang gagah berani dalam membela kejayaan negara," ungkapnya.

Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan pemberian gelar Dato' Seri Satria Bijaya Negara merupakan sebuah penghargaan yang sangat istimewa kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, karena telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam menjaga keamanan serta kedaulatan bangsa Indonesia.

Menurutnya sosok Panglima Agus Subiyanto bukan hanya sebagai seorang pemimpin di tubuh TNI, tetapi juga jadi simbol kearifan lokal dan kesatuan bangsa.

Ia bersama masyarakat Kepri mengucapkan tahniah kepada Panglima TNI atas gelar adat yang diterima dari LAM, dengan harapan ke depan peran budaya Melayu dapat semakin luas dalam basis melayani dan berkontribusi bagi warga Indonesia, khususnya di Kepri.

"Kami dengan bangga menyampaikan bahwa gelar adat Melayu ini sangat pantas diberikan kepada seorang pemimpin yang berperan besar dalam mewujudkan keamanan, kedaulatan serta kesejahteraan masyarakat," ucap Gubernur Ansar.

Senada, Dato' Seri Satria Bijaya Negara Agus Subiyanto menyampaikan rasa penghargaan dan terima kasih kepada LAM serta zuriat kerajaan Melayu Riau Lingga yang dengan tulus ikhlas menganugerahkan gelar dato' dan datin kepada istrinya Evi Sophia.

"Walaupun gelar ini terasa berat, namun saya dan keluarga akan tetap menjunjung tinggi karena gelar adat ini sebuah kehormatan sekaligus amanat bagi saya pribadi," ujar Panglima TNI.

Ia menambahkan dengan penganugerahan gelar adat Dato' Seri Satria Bijaya Negara, maka ia dan istri kini menjadi bagian atau satu kesatuan yang tak terpisahkan dari komunitas masyarakat Melayu.

"Gelar adat ini merupakan kemuliaan bagi saya, karena di dalamnya terkandung doa dan harapan agar menjadi tuah bagi saya dan keluarga, warga Kepri dan Indonesia pada umumnya," katanya pula.

Baca juga: Panglima TNI berikan pengarahan kepada ratusan prajurit di NTB
Baca juga: Panglima minta Rakornis Puspom TNI-Propam Polri jadi ajang evaluasi
Baca juga: TNI ingatkan jajaran perwira waspadai kerawanan saat Pilkada 2024

Pewarta: Ogen
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024