Greenback telah menguat terhadap rekan-rekan utamanya di beberapa sesi terakhir perdagangan, karena serangkaian data AS mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan meningkatkan pengurangan stimulus moneternya.
Namun, dolar tampaknya agak kehilangan momentum ketika Ketua The Fed Ben Bernanke pada pertemuan American Economic Association, Jumat, mengatakan bahwa pengurangan kebijakan pelonggaran kuantitatif Fed tidak mempengaruhi komitmennya terhadap suku bunga rendah.
Bank sentral AS mengumumkan pengurangan kecil dalam program pembelian obligasi besar-besarannya pada pertemuan kebijakan terbaru Desember, yang memberikan dorongan terhadap dolar.
Yen Jepang menguat terhadap dolar, berbalik naik (rebound) dari tingkat terendah beberapa tahun, karena investor memilih untuk mengambil uang mereka dari meja.
Sementara euro memperpanjang kerugian terhadap dolar AS, karena Bank Sentral Eropa (ECB) secara luas diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneter longgarnya secara utuh pada pertemuan kebijakan minggu depan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,3597 dolar dari 1,3654 dolar dari sesi sebelumnya dan pound Inggris turun menjadi 1,6421 dolar dari 1,6423 dolar.
Dolar Australia menguat menjadi 0,8971 dolar dari 0,8908 dolar. Dolar dibeli 104,66 yen, lebih rendah dari 104,71 yen dari sesi sebelumnya. Greenback naik menjadi 0,9050 franc Swiss dari 0,9007 franc dan menurun menjadi 1,0616 dolar Kanada dari 1,0664 dolar Kanada, demikian Xinhua.
(A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014