Melihat pertumbuhan yang pesat dari nilai transaksi digital di Indonesia, jelas bahwa pembayaran digital telah menjadi solusi utama yang dipilih oleh masyarakat.....

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan fintech enabler SPE Solution berkomitmen mendukung program inklusi keuangan di Indonesia melalui CRING Payment Facilitator.

CRING Payment Facilitator merupakan produk perbankan terintegrasi melalui application programming interface (API) yang dirancang untuk membantu pelaku bisnis dalam memantau dan mengelola cash-in dan cash-out secara real-time.

Product Lead SPE Solution Andy Mahendra Giriseno dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menyatakan bahwa tingginya nilai transaksi
digital dinilai menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di era digital saat ini.

"Melihat pertumbuhan yang pesat dari nilai transaksi digital di Indonesia, jelas bahwa pembayaran digital telah menjadi solusi utama yang dipilih oleh masyarakat. Ini tidak hanya memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan layanan perbankan, tetapi juga menandakan kebutuhan terhadap sistem pembayaran yang lebih cepat, mudah, dan efisien," kata Andy.

Baca juga: Survei BRI: Inklusi keuangan nasional naik jadi 87,30 persen di 2023

Untuk itu, SPE Solution berkomitmen untuk terus mendukung transformasi tersebut dengan solusi-solusi inovatif seperti yang ditawarkan CRING yang dipercaya akan memberikan dampak positif bagi ekosistem keuangan digital yang lebih merata di Indonesia.

Dalam menjawab tantangan tersebut, sebagai entitas perintis, CRING berkomitmen untuk memfasilitasi layanan keuangan digital dengan memberikan peluang dan kesempatan yang lebih besar terhadap pelaku bisnis tak terkecuali pelaku usaha menengah dalam mengakses layanan keuangan digital melalui integrasi yang lebih mudah serta terjangkau.

Hal itu diyakini penting untuk memperluas pemerataan akses keuangan, meningkatkan kesejahteraan finansial, dan sebagai upaya nyata dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

CRING menawarkan berbagai layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis terkini dalam ranah keuangan digital seperti virtual account yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran secara mudah dan aman, fund transfer yang memfasilitasi pengiriman dana antar rekening dengan cepat dan efisien.

Kemudian, bank validator yang memvalidasi data transaksi keuangan hingga QRIS yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran dengan cepat melalui pemindaian kode QR serta berbagai layanan lainnya.

Melalui layanan-layanan tersebut, CRING memberikan solusi terpadu bagi pelaku bisnis menengah dalam memenuhi kebutuhan keuangan mereka secara efektif, terjangkau, dan efisien.

Baca juga: Aftech kerja sama dengan LHoFT untuk tingkatkan inklusi keuangan

Sementara itu, Product Manager SPE Solution Rahman Armenzaria mengatakan CRING dirancang untuk memenuhi kebutuhan akses layanan keuangan digital yang tidak hanya dapat diakses oleh bisnis dengan skala besar tetapi juga menyasar pelaku usaha menengah.

"CRING berupaya memastikan agar setiap bisnis memiliki akses yang sama terhadap teknologi keuangan tak terkecuali bagi usaha menengah. Melalui fitur dan layanan yang ditawarkan, kami berkomitmen untuk menghadirkan produk yang terjangkau sebagai solusi digitalisasi layanan keuangan yang dapat mempermudah operasional bisnis sesuai dengan kebutuhan mereka," ujar Rahman.

Dengan menghadirkan solusi inovatif dalam sektor teknologi keuangan, SPE Solution bertekad untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia dengan melakukan kolaborasi-kolaborasi yang tepat sasaran untuk menciptakan ekosistem keuangan yang
inklusif.

Selanjutnya, memberdayakan pelaku bisnis dari segala lapisan serta mendukung berbagai sektor bisnis dalam mewujudkan transformasi digital sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Menurut data Bank Indonesia (BI) pada 2023, nilai transaksi digital banking meningkat 13,48 persen (year-on-year) menjadi Rp58.478,24 triliun.

Begitu pula dengan nilai transaksi uang elektronik yang mengalami peningkatan sebesar 43,45 persen (year-on-year), mencapai Rp835,84 triliun dan diperkirakan akan meningkat sebesar 25,77 persen (year-on-year) menjadi Rp1.051,24 triliun pada 2024.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024