Washington (ANTARA News) - Harga minyak global turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong oleh ekspektasi kembalinya pasokan Libya ke pasar dan laporan "bearish" pada stok komersial AS.
Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari di New York Mercantile Exchange turun 1,48 dolar AS menjadi ditutup pada 93,96 dolar AS per barel.
Penurunan harga minyak pada Jumat mengakibatkan patokan AS jatuh lebih dari enam dolar AS dari seminggu sebelumnya.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari merosot 89 sen dari Kamis menjadi menetap di 106,89 dolar AS per barel.
Laporan stok mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) sekilas tampak memberikan dukungan yang kuat terhadap harga -- persediaan minyak mentah komersial turun 7,0 juta barel menjadi 360,6 juta barel, lebih dari tiga kali lipat prediksi penurunan.
Beberapa analis menyatakan bahwa pengurangan stok pada akhir tahun untuk alasan neraca keuangan berada di balik penurunan tajam.
Data EIA menunjukkan kenaikan dalam stok produk seperti bensin, menunjukkan permintaan itu tidak sekuat penurunan cadangan minyak mentah yang tersirat.
Berada di balik penurunan harga, juga ekspektasi kembalinya lebih banyak minyak mentah Libya ke pasar karena para pengunjuk rasa yang telah menutup produksi dan pengiriman selama berbulan-bulan mulai mereda.
"Pemerintah Libya sedang mempersiapkan untuk membuka kembali salah satu ladang minyak terbesarnya, El Sharara, selama beberapa hari ke depan, karena pengunjuk rasa sepakat untuk menghentikan pemogokan yang telah memangkas produksi dari lapangan tersebut selama tiga bulan," kata Lucy Sidebotham di Inenco, konsultan energi yang berbasis di Inggris.
Pasar juga didukung oleh kekhawatiran tentang ekspor Irak setelah para militan membom sebuah saluran pipa minyak utama di wilayah utara negara itu pada Kamis (2/1).
Ledakan menghantam pipa, yang mengirimkan minyak ke pelabuhan Turki, Ceyhan, di Provinsi Salaheddin di sebelah utara Baghdad, menurut seorang petugas, yang menambahkan bahwa kebakaran telah padam dan proses perbaikan sudah dimulai, demikian AFP.
(Uu.A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014