Beijing (ANTARA) - China dan lima negara Asia Tengah akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) akhir bulan ini untuk membentuk mekanisme kerja sama manajemen darurat China-Asia Tengah, kata seorang pejabat China.
Kepada pers di Beijing pada Senin (27/5), Wang Manda, direktur jenderal departemen kerja sama internasional Kementerian Manajemen Kedaruratan China, mengatakan MoU tersebut diperkirakan akan ditandatangani pada pertemuan tingkat menteri China-Asia Tengah.
Pertemuan itu sendiri, terkait manajemen kedaruratan, akan diselenggarakan di Urumqi, ibu kota Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, pada 30 Mei.
Lima negara Asia Tengah yang disebutkan Wang itu adalah Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Kelima negara itu, ujarnya, menghadapi risiko tinggi bencana alam seperti gempa bumi, banjir, serta kebakaran hutan dan padang rumput.
Pertemuan di Urumqi akan meninjau kerja sama antarpihak dalam pencegahan bencana, mitigasi, penanggulangan, pengawasan keselamatan produksi dan penyelamatan darurat komprehensif.
Selain itu, saran lebih lanjut mengenai pendalaman kerja sama praktis akan diusulkan.
Para pihak terkait juga akan melakukan latihan praktis untuk menangani situasi darurat terkait insiden jalur pipa minyak dan gas.
Sejak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-Asia Tengah pertama pada Mei 2023, departemen manajemen kedaruratan di China dan lima negara Asia Tengah lainnya telah berkomitmen untuk menciptakan sebuah platform baru bagi kerja sama manajemen kedaruratan regional.
Negara-negara itu juga berkomitmen memperdalam kerja sama penyelamatan lintas batas.
Di bawah kerangka kerja sama manajemen kedaruratan China-Asia Tengah, China telah menjadi tuan rumah beberapa acara selama setahun terakhir.
Acara tersebut termasuk forum kajian tingkat tinggi mengenai manajemen kedaruratan, seminar tentang peningkatan keselamatan produksi, dan berbagai kegiatan untuk bertukar gagasan terkait pencegahan risiko keselamatan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024