Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dari Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, di Jakarta Jumat, mengatakan inflasi Agustus 2006 yang lebih rendah dari bulan sebelumnya, memungkinkan Bank Indonesia (BI) menurunkan BI Rate setidaknya sebesar 25 basis poin menjadi 11,50 persen. Inflasi pada Agustus sebesar 0,33 persen sedangkan inflasi pada Juli 0,45 persen. Ia mengemukakan kecenderungan penurunan inflasi dari bulan ke bulan akan mendorong BI secara gradual menurunkan bunga BI Rate masing-masing 25 basis poin per bulan, sehingga pada akhir tahun mencapai 10,75 persen. Penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin setiap bulan dinilai cukup aman dan tidak akan mengganggu pergerakan nilai tukar rupiah, katanya. Apabila BI Rate turun lebih besar, lanjutnya tidak akan baik untuk pergerakan nilai tukar rupiah bahkan mata uang lokal itu dikhawatirkan akan melemah hingga di atas level Rp9.200 per dolar AS. Rupiah saat ini cukup stabil dalam bulan ini masih berkisar di level antara Rp9.000 sampai Rp9.100 per dolar AS, ujarnya. Fauzi Ichsan mengatakan BI sebelumnya pernahnya menurunkan BI Rate sebesar 50 basis poin yang mengakibatkan rupiah terpuruk hingga mendekati level Rp9.200 per dolar AS, karena untuk lebih amannya BI hanya menurunkan BI rate setiap bulan rata-rata 25 basis poin. Penurunan BI Rate secara gradual sebesar 25 basis poin itu, maka rupiah pada akhir tahun ini diperkirakan akan bisa mencapai Rp8.800 per dolar AS, katanya. Penurunan BI Rate diharapkan akan bisa mendorong bunga pinjaman bank bergerak turun, karena suku bungan pinjaman itu dinilai masih tinggi dan pihak Perbankan harus segera menyesuaikannya. Perbankan selama ini dinilai lamban dalam merespon penurunan BI Rate sehingga penyaluran kredit belum sesuai dengan targetnya, karena debitur masih menahan diri untuk mengajukan kreditnya, tuturnya. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Inflasi Agustus 2006 sebesar 0,33 persen, sedangkan inflasi tahun kalender (Januari 2006 terhadap Agustus 2006) sebesar 3,67 persen dan inflasi YoY (Agustus 2005 terhadap Agustus 2006) tercatat sebesar 14,90 persen. (*)
Copyright © ANTARA 2006