Mojokerto (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali meminta kepada warga masyarakat untuk tidak menanggapi adanya doa berbayar yang dilakukan oleh salah satu perkumpulan akhir-akhir ini.

"Saya meminta kepada warga masyarakat untuk tidak menanggapi adanya doa yang berbayar seperti itu, karena menurut saya tidak ada ulama atau juga tokoh agama yang menerapkan doa berbayar seperti itu," katanya di sela-sela mendampingi Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Museum Majapahit, Trowulan, Mojokerto, Jumat.

Belakangan ini ramai dibicarakan program “Titip Doa Baitullah" dari komunitas @SedekahHarian

program “Titip Doa Baitullah

yang memberikan kesempatan kepada donator untuk menitip doa.

Menag mengemukakan, kalau memang seseorang ingin dan mau mendoakan sebaiknya langsung didoakan saja secara ikhlas tanpa ada embel-embel apapun.

"Tidak perlu yang bersangkutan, terutama yang akan didoakan itu harus membayar sejumlah uang supaya bisa didoakan," katanya.

Ia mengatakan, oleh karena itu, dengan adanya kasus seperti ini respon pemerintah yaitu meminta kepada warga masyarakat untuk tidak menanggapi masalah itu.

"Melalui media, kami berharap masyarakat tidak menanggapi adanya doa berbayar seperti itu. Karena memang pada dasarnya tidak ada doa yang membayar," katanya.

Pewarta: Slamet Hidayat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014