Jakarta (ANTARA News) - Fraksi Partai Hanura DPR RI meminta pemerintah membatalkan kenaikan harga gas elpiji 12 kg karena rakyat Indonesia yang saat ini berada di bawah garis kemiskinan paling terkena dampaknya.

Kenaikan harga elpiji 12 kg membawa efek domino yang besar pengaruhnya terhadap rakyat miskin, kata Ketua Fraksi Hanura DPR RI Sarifuddin Sudding di Jakarta, Jumat.


Ketua DPP Hanura ini prihatin negara tidak berdaya menghadapi kenaikan harga elpiji 12 kg di saat rakyat masih pusing dengan kenaikan harga BBM dan berimbas pada kenaikan harga sembako.

"Fraksi Hanura tegas menolak kenaikan harga elpiji, apa pun alasannya. Hanura tetap berprinsip bahwa elpiji merupakan barang yang menjadi hajat hidup orang banyak, sehingga tidak boleh dikomersilkan begitu saja," kata Sudding.


Terhitung mulai 1 Januari 2014 pukul 00.00 Pertamina memberlakukan harga baru Elpiji non subsidi kemasan 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp3.959 per kg.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014