Kita ini mitra. Tidak saling 'gesekan' mestinya."

Jakarta (ANTARA News) - Guberur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), siap bertarung bilamana Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ibukota negara RI mempersulit pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 yang sudah diserahkan sejak awal Oktober 2013.

"Kalau sulit-sulit ajak tarung ajalah. Kita sudah masukin dari bulan Oktober awal sudah masuk. Karena sudah jauh-jauh hari sudah kita siapkan. Kalau ngomong lainnya nanti terlambat lagi. Kita ini mitra. Tidak saling gesekan mestinya," kata Jokowi di Jakarta, Jumat.

Saat memberi arahan kepada kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), unit kerja perangkat daerah (UKPD), camat, dan lurah memasuki tahun 2014 di Balai Agung, Balaikota Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jokowi berpendapat bahwa penundaan pengesahan APBD 2014 oleh DPRD DKI Jakarta bisa mengganggu kinerja SKPD.

Ia berkeinginan SKPD memulai berbagai program kerjanya pada awal Maret 2014, dan bukan mulai berjalan di bulan Juli seperti tahun-tahun sebelumnya.

Oleh karena, menurut dia, pengalaman tahun lalu memperlihatkan penyerapan APBD Perubahaan 2013 dikerjakan secara tergesa-gesa.

Mantan Walikota Solo, Jawa Tengah, itu mengemukakan bahwa realisasi penyerapan APBD Perubahan 2013 senilai 84,5 persen dari anggaran Rp50,10 triliun.

Ia menilai, penyerapan APBD Perubahan 2013 tersebut masih rendah dengan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) yang mencapai Rp7 triliun.

"Artinya apa? Membelanjakan uang saja ya belum bisa. Sisanya masih Rp7 triliun, padahal nanti kita melompat jadi Rp69 triliun" katanya.

Penyerapan tersebut merupakan cerminan APBD 2014 yang nantinya justru lebih besar anggarannya mencapai yaitu Rp69 triliun, sehingga SKPD harus hati-hati dalam membuat lompatan kerja nyata, demikian Joko Widodo. (*)

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014