Mereka mempunyai amunisi mutafa mujirah yang layak dan menghancurkan jaring...

Jakarta (ANTARA News - Terduga teroris yang disergap di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, menulis rencana peledakan bom berikut perekrutan anggotanya di sobekan koran bekas.

"Jadi, sobekan koran ini berisi tulisan yang ditulis depan belakang (bolak-balik) yang sudah disalin ke dalam komputer," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar saat konferensi pers Gelar Barang Bukti Hasil Penggrebekan Lokasi Teroris Ciputat di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.

Boy mengatakan sobekan koran tersebut ditemukan di kontrakan tersangka Hidayat alias Dayat Kacamata di Jalan Delima Jaya Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.

Dia menjelaskan sobekan koran tertanggal 30 Juni 2013 tersebut berisi rencana "jihad" yang di antaranya merangkul, menyaring dan memilih yang terbaik untuk diterima sebagai anggota.

Kedua, lanjut dia, memberi tugas kepada calon anggota yang intinya memudahkan mereka untuk ikut "amaliyah".

"Bertahap mulai dari mengikutsertakan mereka mengadakan kursus security (keamanan), senjata ringan, eksposif dan elektronik dan ada tulisan media tahdid, tahrik, sebagai dokumentasi," katanya.

Ketiga, Boy menambahkan, yakni mengumpulkan dana.

"Keempat, percobaan eksposif sampai ahli. Kelima, melatih diri menjadi istisyadi menawarkan para mujahid untuk ihtisyad, istihalah, meningkatkan kedispilinan, kecepatan, kontribusi, merampas senjata, mengumpulkan senjata untuk syariah," katanya.

Dia melanjutkan, yang keenam, serangan kombinasi istisyadiah masuk polsek untuk menghancurkan musuh, mengambil ghanimah (harta rampasan perang) untuk melanjutan jihad.

"Mereka mempunyai amunisi mutafa mujirah yang layak dan menghancurkan jaring, menggetarkan pasukan syariah yang berani dengan sabar agar yakin dan membawa pistol dan para istisyuadiah yang siap menyerang Kedubes AS dan hotel-hotel dan Densus 88," katanya.

Selain itu, target lain juga ditulis di secarik kertas, yakni sejumlah tempat ibadah, di antaranya vihara-vihara di Jakarta.

Barang bukti lain yang ditemukan di antaranya, tiga bom pipa besi, tiga bom pipa paralon, lima buah golok sepanjang 50 cm, enam senjata api yang terdiri atas lima pistol rakitan, satu revolver kaliber 38 dengan nomor seri yang dihapus, 34 peluru berukuran 9 milimeter,"print-out" target peledakan bom, tulisan tangan merakit bom, dan sejumlah buku.

Selain itu juga ditemukan motor yang digunakan rekan Nurul Haq, Dayat alias Daeng, untuk kabur.

Motor Honda berplat nomor B 6516 VGE yang awalnya berplat nomor B 6620 SPS diduga kuat hasil perampasan terhadap satpam ketika aksi penembakan terhadap polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014