Saya setuju pesantren menjadi pusat dalam menggerakkan petani dan pertanian Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong pesantren untuk bisa menjadi penggerak sektor pertanian nasional, utamanya terkait kemandirian pangan.

Hal itu disampaikan Moeldoko saat beraudiensi dengan pengurus Ikatan Alumni Tebuireng di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin.

"Saya setuju pesantren menjadi pusat dalam menggerakkan petani dan pertanian Indonesia,” ujar Moeldoko dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan pesantren tidak hanya berdaya sebagai lembaga pendidikan dan penyiaran agama, namun bisa ditingkatkan peranannya dalam pemberdayaan ekonomi, termasuk dalam sektor pertanian.

Moeldoko juga menyampaikan, pondok pesantren bisa berperan dalam membangun kemandirian sektor pangan, yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat identitas dan kearifan lokal yang menjadi kekuatan bangsa.

“Saya ingin pondok pesantren bisa jadi pembina masyarakat di lingkungannya, termasuk mencukupi perutnya sendiri,” kata Moeldoko.

Baca juga: Membangun kemandirian pangan nasional

Baca juga: BRIN: Indonesia perlu perkuat kemandirian pangan berbasis teknologi

Moeldoko berharap pondok pesantren dapat menjadi suatu subsistem dalam membangun sektor pertanian. Pesantren menurutnya, tidak hanya menghasilkan santri dengan pengetahuan agama yang kuat, tetapi juga dapat mengajarkan keterampilan dan semangat kewirausahaan.

Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ini juga menyebutkan keberadaan pesantren yang mayoritas berada di daerah, dapat secara langsung menyentuh petani. Melalui pemberdayaan petani oleh pondok pesantren, kata dia, pesantren dapat membantu masyarakat pedesaan mempertahankan bahan pangan.

Moeldoko menambahkan, di pesantren diajarkan metode pertanian yang bertahan lama, seperti pertanian organik, konservasi sumber daya air, dan pengendalian hama terpadu. Dalam jangka panjang, Moeldoko berharap pengetahuan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024