Tokyo (ANTARA News) - Badan eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui reformasi institusinya dalam memberikan lebih banyak akses kepada negara-negara berkembang yang dinamis termasuk China, kata Direktur Pelaksana IMF Rodrigo Rato. Rencananya, China, Korea Selatan, Turki dan Mexico akan segera dinaikkan kuota dananya sesuai perimbangan kekuatan di percaturan ekonomi global, katanya kepada pers. Kuota itu menentukan seberapa banyak suatu negara memberi sumbangan ke IMF, hak suara dan akses ke pembiayaannya. Rencana itu sekarang akan diserahkan kepada gubernur IMF dari masing-masing negara anggota, yang memmiliki keputusan akhir dan diperkirakan disetujui pada saat pertemuan tahunan badan keuangan dunia itu pada bulan ini di Singapura. "Saat ini saya pikir semua anggota menyadari relevansi kuota dan hak suara tidak sesuai dengan realitas perekonomian dunia," kata Rato yang berbicara dari Washington Kamis malam. Perubahan-perubahan itu bertujuan mengoreksi sepertiga dari ketidaksejajaran saat ini, katanya. Meski ada status baru China memiliki kekuatan yang kurang di IMF dibandingkan gabungan Belgia dan Belanda. IMF masih didominasi AS, negara-negara Eropa dan Jepang. Pimpinan IMF mengatakan persetujuan formula baru itu didasarkan pada besaran perekonomian negara dan keterbukaannya, namun parameter tepatnya belum dipastikan. "Namun AS telah menyatakan secara jelas bahwa mereka mendukung paket reformasi itu," kata Rato dikutip XFN-Asia.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006