Jakarta (ANTARA News) - Seorang perempuan yang mengaku tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, mengaku sebagai keluarga dari enam terduga teroris yang tewas dalam penyergapan polisi di Ciputat.
Perempuan yang mengenakan jilbab dan cadar yang belum diketahui identitasnya itu datang ke ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I R Said Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.
"Saya keluarga semuanya," katanya kepada wartawan.
Perempuan itu datang sekitar pukul 10.15 WIB bersama seorang perempuan lain, enam laki-laki, dan dua anak laki-laki dan perempuan.
Mereka langsung masuk ke ruang Instalasi Kedokteran Forensik tempat jenazah disemayamkan.
Perempuan yang mengaku tinggal tidak jauh dari lokasi penggerebekan itu mengaku mengenal semua terduga teroris yang jenazahnya disemayamkan di rumah sakit tersebut.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri memerlukan kehadiran dan keterangan serta DNA keluarga para terduga teroris untuk mengidentifikasi keenam jenazah yang tewas dalam penggerebekan di Ciputat.
Dalam penggerebekan pada Selasa (31/12) sore hingga Rabu (1/1) pagi, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan Polda Metro Jaya melakukan penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.
Dalam penggerebekan yang disertai baku tembak itu, enam terduga teroris yang diduga bagian dari kelompok Abu Roban tewas.
Terduga teroris yang tewas adalah Dayat, Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendi, Edo alias Ando, dan Amril.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014