Asisten Menteri Kesehatan, Dr Eric Tayag melalui Twitter, mengatakan dari 804 korban, 793 orang terluka akibat petasan yang sebenarnya, sebagian besar "piccolo".
Dua orang dilaporkan tewas akibat petasan dan sembilan orang karena peluru nyasar, katanya.
Jumlah korban cedera tersebut, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Departemen Kesehatan Filipina mulai merekam jumlah korban tewas akibat petasan sejak 21 Desember, korban pertama adalah seorang anak berusia sembilan tahun dari Tondo.
Anak itu menderita luka-luka dan "piccolo" menjadi penyebab paling umum untuk cedera akibat petasan.
Sementara pada 2012, data dari Departemen Kesehatan menunjukkan terdapat 894 korban cedera karena petasan dan benda berpeledak lainnya.
Pada 22 Desember 2012, tercatat tujuh orang terluka, atau lebih banyak dibandingkan jumlah korban yang terekam pada 22 Desember 2013, demikian seperti dikutip dari PNA.
(Uu.H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014