Bagian dataran tinggi dan rendah di wilayah tersebut telah diguyur hujan salju tebal selama dua hari belakangan sehingga mengganggu kehidupan normal.
Namun beberapa pejabat Departemen Meteorologi meramalkan peningkatan kondisi cuaca.
"Selama 24 jam ke depan, salju tipis mungkin turun di beberapa tempat terpencil di Kashmir Selatan, tapi selama lima hari berikutnya kebanyakan cuaca akan kering," kata Sonam Lotus, Direktur Departemen Meteorologi.
Menurut stasiun siaran resmi India, All India Radio (AIR), tak ada pesawat yang diperkenankan mendarat di Bandar Udara Srinagar untuk hari kedua karena kondisi licin di landasan pacu.
Penumpukan salju di Terowongan Jawahar mengakibatkan ditutupnya jalan raya Srinagar-Jammu sepanjang 294 kilometer untuk hari kedua berturut-turut.
Hujan salju juga mempengaruhi pasokan air dan listrik di daerah yang diguyur salju, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam. Para pejabat perusahaan listrik di wilayah tersebut, Power Development, mengatakan mereka sedang berusaha memulihkan pasokan listrik.
"Pasokan listrik telah dipulihkan di Srinagar dan kota kecil lain," kata Waqar Rasool, Menteri Muda Departemen Pembangunan Listrik di wilayah itu, kepada media. "Kami sedang berusaha keras untuk juga memulihkan pasokan listrik di daerah lain."
Saat ini, wilayah tersebut menghadapi 40 hari masa musim dingin paling parah, yang di wilayah itu dinamakan Chilla Kalan. Selama masa itu, dari 21 Desember sampai 31 Januari, kebanyakan wilayah lembah tersebut tetap menghadapi udara dingin ekstrem akibat temperatur malam di bawah titik beku.
Menurut laporan yang mengalir dari berbagai tempat, pemerintah belum membersihkan salju dari jalan. Namun, seorang juru bicara pemerintah mengatakan pemerintah telah mengerahkan manusia dan peralatan di jalan utama di semua kabupaten untuk membersihkan salju.
(C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014