Padang (ANTARA News) - Pemerintah Australia memberikan bantuan senilai Rp22 miliar untuk proyek kesiapan dan pengelolaan bencana bagi masyarakat di Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat) dan Nias (Sumatera Utara) yang dilakukan dalam jangka tiga tahun.
"Kepulauan Mentawai dan Nias sangat rawan gempa bumi dan tsunami. Program ini akan membantu masyarakat setempat untuk mampu mempersiapkan diri dan lebih tanggap terhadap bencana di masa datang," ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, di Padang, Jumat.
Ia menjelaskan program tersebut dibiayai lembaga bantuan (AusAID) yang diimplementasikan oleh SurfAid, sebuah LSM internasional yang telah memiliki pengalaman luas dalam bekerjasama dengan masyarakat di tempat-tempat yang sulit dijangkau di Kepulauan Mentawai dan Nias.
Program itu akan dilaksanakan di 22 Desa di Mentawai dan 33 Desa di Nias, katanya.
Menurut dia, pemerintah Australia senang bekerjasama dengan SurAid dalam proyek ini, karena mereka memiliki hubungan yang telah lama terbina dengan masyarakat Nias dan mentawai.
"Mereka adalah mitra penting pemerintah Australia ketika penyaluran bantuan darurat setelah terjadi tsunami dan di Aceh 2004 dan gempa di Nias 2005," ujarnya.
Program bantuan bagi Mentawai dan Nias mencakup praktek kesiapan dan tanggap bencana di kalangan masyarakat dan strategi untuk mengurangi resiko dan dampak bencana, kata Bill Farmer.
"Dengan mendidik masyarakat mengenai bencana dan bagaimana mereka mempersiapkan diri, maka akan mampu mengurangi dampak buruk akibat gempa bumi, tsunami dan bencana alam lainnya," tambahnya.
Ia menyebutkan bantuan bagi Mentawai dan Nias merupakan bagian dari paket bantuan sebesar Rp68 miliar untuk pembangunan sistim kesiapan dan pengelolaan bencana alam di Indonesia.
Dana itu terdiri dari Rp27 miliar untuk memperkokoh kemitraan pengelolaan bencana antara lembaga-lembaga pemerintah Australia dan Indonesia serta Rp41 miliar untuk memperkuat kemampuan LSM-LSM dalam menghadapi bencana.
Menurut dia, pemerintah Australia dan Indonesia bekerjasama yang erat untuk membangun kemampuan dalam menghadapi bencana alam secara cepat dan efektif.
"Selain itu, Australia juga ingin membangun kesadaran dan kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi bencana," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006