Jayapura (ANTARA News) - Perang suku, yang berkecamuk di kawasan Kwamki Lama, Timika, mengakibatkan seorang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Pihak aparat baru memperoleh informasi jatuhnya seorang korban tewas pada Jumat pagi, kata Waka Polda Papua, Brigjen Pol Max D Aer. Polisi di Timika akan dikerahkan untuk meredam agar perang antarsuku itu tidak meluas. Wakapolda mengaku sudah memerintahkan agar semua kekuatan dikerahkan. Direktur Reserse dan Kriminal, Kombes Paulus Waterpauw, Direktur Intel Kombes Agus Kusnadi, dan Direktur Samapta Kombes Martono diharapkan segera melihat tempat kejadian. Selain menyebabkan satu tewas dan puluhan luka-luka, perang yang mulai berkecamuk sejak Jumat pagi itu menyebabkan 15 rumah dari suku Dani dibakar. Perang antarsuku itu dipicu dari kasus dipanahnya seorang wanita yang juga istri dari Babinsa Kwamki Lama, yakni Ny. Batseda Wandik/Wandagau, oleh orang tak dikenal, Kamis malam (31/9), sekitar pukul 21.00 WIT. Korban, Ny. Wandik/Wandagau, dipanah saat sedang duduk di teras rumahnya yang berada di kawasan kelompok tengah. Sebelum terjadinya kasus pemanahan, sekelompok penduduk yang bermukim di kawasan itu (tengah) saat kembali dari Timika menuju rumahnya dicegat masyarakat kelompok bawah. Dua bulan terakhir ini kawasan -- yang dapat ditempuh sekitar 10 menit dari kota Timika -- itu telah dilanda perang suku sebanyak tiga kali dan menyebabkan belasan orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Kawasan Kwamki Lama itu sendiri dapat ditempuh melalui dua arah yakni dari arah kota Timika atau dari bawah dan melewati satuan pemukiman (SP) dua atau dari atas, sedangkan kedua suku yang bertikai itu bermukim di bagian tengah dan bawah. (*)
Copyright © ANTARA 2006