Beijing (ANTARA) - Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China barat laut membukukan pertumbuhan luar biasa dalam sejumlah indikator ekonomi utama sejak tahun lalu, dengan tingkat pertumbuhan PDB, investasi, konsumsi, impor dan ekspor, pendapatan fiskal, dan tingkat pendapatan penduduk masuk urutan lima besar secara nasional.

Erkin Tuniyaz, pemimpin pemerintah daerah itu, menyoroti pencapaian ini dalam konferensi pers yang digelar di Beijing pada Selasa (21/5), menggarisbawahi bahwa "2023 menandai tahun terbaik dalam hal kualitas dan efisiensi pembangunan ekonomi dan sosial di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir."

Xinjiang berkomitmen memperluas keterbukaan domestik dan internasional tingkat tinggi, membangun daerahnya menjadi koridor penting yang menghubungkan Asia dan Eropa dan pintu gerbang bagi keterbukaan China di barat, kata Erkin Tuniyaz.

Selama dua tahun terakhir, total volume impor dan ekspor Xinjiang masing-masing melonjak 57 persen dan 45,9 persen.

"Selama kurun waktu 15 tahun, kami menyaksikan volume impor dan ekspor Xinjiang tumbuh dari 100 miliar yuan (1 yuan = Rp2.213) pada 2007 menjadi 200 miliar yuan pada 2022. ...Tahun lalu, angka ini mencapai 357,3 miliar yuan, dan kami mengantisipasi pencapaian baru tahun ini, yakni mencapai 400 miliar yuan," kata Chen Weijun, wakil ketua eksekutif pemerintah daerah Xinjiang.

Untuk memajukan Zona Perdagangan Bebas Percontohan (Pilot Free Trade Zone/FTZ) China (Xinjiang), yang merupakan FTZ pertama di daerah perbatasan barat laut China dan usia operasionalnya paling muda di negara itu, yang didirikan pada November 2023, Xinjiang akan fokus pada pembangunan sistem industri terbuka dan khusus, membangun pusat logistik komprehensif yang menghubungkan Eurasia, dan meningkatkan fasilitasi perdagangan, kata Sun Hongmei, wakil ketua pemerintah daerah Xinjiang.

Sementara itu, Xinjiang secara aktif membangun sistem industri modern. Berdasarkan kekayaan sumber daya dan fondasi industrinya, Xinjiang mempercepat pengembangan klaster industri besar termasuk minyak dan gas, batu bara dan pembangkit listrik tenaga batu bara, industri kimia batu bara, pertambangan ramah lingkungan, dan industri-industri baru yang strategis.

Menurut Erkin Tuniyaz, pembangunan terpadu industri primer, sekunder, dan tersier juga semakin membaik.

Dia menyoroti peran Xinjiang sebagai basis strategis bagi keamanan energi dan sumber daya China, serta basis pasokan penting bagi produk pertanian dan peternakan berkualitas tinggi yang digunakan secara nasional.

Pada kuartal pertama (Q1) 2024, PDB Xinjiang tumbuh sebesar 5,6 persen secara tahunan (year on year/yoy), output industri bernilai tambah dari perusahaan-perusahaan di atas ukuran yang ditentukan meningkat sebesar 8 persen, sementara volume perdagangan luar negeri melonjak 42,7 persen.

Indikator-indikator ini melampaui ekspektasi, mengonfirmasi awal yang menjanjikan di tahun 2024, kata Erkin Tuniyaz.

Foto dokumentasi tanpa tanggal dan diabadikan dari udara dengan drone ini memperlihatkan sebuah kawasan hunian penduduk yang tertata rapi di Xinjiang, China. (Xinhua)

Tahun ini, target Xinjiang adalah mempertahankan produksi kapas di atas 5 juta ton, dan meningkatkan produksi biji-bijian minimal 1 juta ton, katanya.

Erkin Tuniyaz juga menggarisbawahi upaya daerah itu dalam mendorong sektor energi terbarukan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2023, pembangkit listrik tenaga surya dan bayu di Xinjiang masing-masing menyumbang 4,6 persen dan 7,3 persen dari total produksi nasional. Itu akan mempercepat pembentukan basis energi ramah lingkungan, dengan fokus utama pada tenaga bayu dan surya.

Xinjiang mengintensifkan sejumlah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Daerah tersebut meningkatkan investasi di bidang pendidikan, dengan menawarkan pendidikan gratis selama 15 tahun dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas di Xinjiang selatan, kata Erkin Tuniyaz.

Serangkaian langkah untuk meningkatkan lapangan kerja telah diimplementasikan. Pada 2023, Xinjiang menciptakan 482.200 lapangan kerja baru perkotaan.

Dalam hal layanan kesehatan, Erkin Tuniyaz mengatakan sumber daya medis berkualitas tinggi telah diperkenalkan di tingkat akar rumput, yang memperkuat jaringan layanan kesehatan yang mencakup area perkotaan dan pedesaan.

Sejumlah mesin pertanian memanen kapas di sebuah lahan penanaman kapas di Xinjiang, China. Xinjiang menargetkan produksi kapas bertahan di atas 5 juta ton untuk tahun ini. (Xinhua)

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024