Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dianugerahi Penghargaan Air Sedunia Raja Hassan II dari Maroko atas perannya mempromosikan pelestarian sumber daya air dan tata kelola air yang baik kepada komunitas internasional.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch kepada Direktur Divisi Tanah dan Air FAO, Li Lifeng, dalam agenda World Water Forum WWF ke-10 di Nusa Dua, Bali.
"Sebuah kehormatan untuk menerima penghargaan bergengsi yang mengakui dan menghargai tindakan kami mempromosikan perlindungan dan pelestarian sumber daya air, penyempurnaan tata kelolanya, dan pemanfaatan ulang air limbah," demikian menurut Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu, dalam pernyataan yang diterima, Rabu.
Qu menyatakan bahwa air telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Kerangka Strategis FAO 2022-2031 dan telah terintegrasi dengan baik di seluruh aktivitas organisasi. FAO terus mencatatkan pencapaian baru sejak Perjalanan Air organisasi diluncurkan pada 2022, kata dia.
Air telah menjadi tema utama Sidang Tingkat Menteri FAO ke-43 yang mendukung tema tata kelola sumber daya air untuk tahun 2024—2025. Dengan demikian, air telah menjadi agenda utama Badan Pengelola FAO beserta komite teknis untuk dua tahun tersebut.
Air juga menjadi tema Hari Pangan Dunia 2023 yang memperingati pendirian FAO pada 16 April 1965, kata Direktur Jenderal FAO.
Pada Desember 2023, Dewan FAO mendukung kerangka konseptual pengelolaan sumber daya lahan dan air terpadu yang berfungsi sebagai strategi organisasi untuk memandu penerapan kerja terkait lahan, tanah, dan air.
Sementara itu, Qu menjelaskan bahwa FAO telah mendukung anggota-anggotanya mengembangkan pertanian berkelanjutan dan tata kelola air, termasuk dengan membantu mengembangkan peta pengembangan air nasional demi mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, kata Qu.
Dalam Konferensi Air PBB tahun 2023, FAO juga mengusulkan delapan komitmen terhadap Aksi Air Global, dan telah membuat kemajuan signifikan dalam pemenuhan komitmen tersebut hingga saat ini. FAO juga terlibat dalam mengembangkan strategi pengembangan air dan sanitasi tingkat PBB.
"Saya mengajak mitra kami di seluruh dunia untuk bekerja sama dalam pengelolaan air dan transformasi sistem pangan sehingga lebih efektif, inklusif, berdaya tahan, dan lebih berkelanjutan," ucap Qu.
Baca juga: Pesan penting dari World Water Forum Bali
Baca juga: Jokowi ajak dunia wujudkan tata kelola air inklusif dan berkelanjutan
Baca juga: Badan Geologi mendalami regulasi kelola air tanah di World Water Forum
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024