... para pemimpin China tak diragukan lagi enggan untuk berbicara dengan dia... "Beijing (ANTARA News) - Buntut kunjungan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, ke Kuil Yasukuni terus berlanjut, kini semua pemimpin China tak akan berdialog Abe.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Qin Gang, Senin, menyatakan, "Berbicara tentang sosok pemimpin Jepang semacam dia (Abe), rakyat China tentu tidak akan menyambutnya, sehingga para pemimpin China tak diragukan lagi enggan untuk berbicara dengan dia."
Qin menyampaikan hal itu sebagai respon atas pertanyaan apakah China akan membolehkan Abe berkunjung China atau kemungkinan para pemimpin China mau menemui Abe.
"Abe telah membuat perhitungan yang salah terkait hubungan China-Jepang dan terus membuat blunder," kata Qin.
Sejak menjabat, Abe telah meningkatkan upaya dalam memperbaiki hubungan dengan China. Tetapi faktanya, Abe sendiri telah menutup pintu dialog dengan para pemimpin China, kata Qin.
"Abe semakin nyata dalam tindakan salahnya," kata Qin.
Qin mengatakan, meski mendapat tentangan dan pernyataan tegas dari China, Abe tetap bersikeras mengunjungi Kuil Yasukuni yang didirikan untuk menghormati para penjahat perang.
Dia mengatakan, kunjungan Abe ke kuil itu upaya Abe membalikkan upaya pengadilan Tokyo terhadap penjahat perang, memutihkan sejarah agresi dan kolonialisme yang dilakukan oleh Jepang serta menolak hasil perang anti-fasisme yang terjadi di dunia.
"Langkah itu sengaja dilakukan untuk menginjak-injak kesadaran manusia dan tantangan tak bermoral bagi keadilan dan kebenaran," kata Qin.
Qin mengatakan "penjahat kelas satu" yang dihormati di kuil itu merupakan mereka yang merencanakan, memulai, dan melakukan agresi.
"Para penjahat itu tangannya berlumuran darah dan sudah diadili oleh pengadilan sebagai kriminal," katanya.
Qin menyampaikan hal itu sebagai respon atas pertanyaan apakah China akan membolehkan Abe berkunjung China atau kemungkinan para pemimpin China mau menemui Abe.
"Abe telah membuat perhitungan yang salah terkait hubungan China-Jepang dan terus membuat blunder," kata Qin.
Sejak menjabat, Abe telah meningkatkan upaya dalam memperbaiki hubungan dengan China. Tetapi faktanya, Abe sendiri telah menutup pintu dialog dengan para pemimpin China, kata Qin.
"Abe semakin nyata dalam tindakan salahnya," kata Qin.
Qin mengatakan, meski mendapat tentangan dan pernyataan tegas dari China, Abe tetap bersikeras mengunjungi Kuil Yasukuni yang didirikan untuk menghormati para penjahat perang.
Dia mengatakan, kunjungan Abe ke kuil itu upaya Abe membalikkan upaya pengadilan Tokyo terhadap penjahat perang, memutihkan sejarah agresi dan kolonialisme yang dilakukan oleh Jepang serta menolak hasil perang anti-fasisme yang terjadi di dunia.
"Langkah itu sengaja dilakukan untuk menginjak-injak kesadaran manusia dan tantangan tak bermoral bagi keadilan dan kebenaran," kata Qin.
Qin mengatakan "penjahat kelas satu" yang dihormati di kuil itu merupakan mereka yang merencanakan, memulai, dan melakukan agresi.
"Para penjahat itu tangannya berlumuran darah dan sudah diadili oleh pengadilan sebagai kriminal," katanya.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013