Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak anak muda untuk bermedia sosial dengan positif dan kreatif, serta tetap menjaga etika di era digital.
“Warganet Indonesia terkenal sadis tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga sampai seluruh dunia. Ada yang perlu dibenahi dalam cara kita bermedia sosial, sudah saatnya teknologi dan media sosial harus digunakan untuk menyebarkan hal-hal positif dan kreatif,” ujar Muhadjir dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Muhadjir menyampaikan hal tersebut dalam acara “Pertemuan Gen Digital Revolusi Mental 2024” dengan tema “Berbagi Hal Baik Untuk Indonesia Lebih Baik” yang diselenggarakan Kemenko PMK bersama Pemerintah Kota Surakarta dan Solo Bersimfoni di Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu.
Baca juga: Menko PMK ajak pemuda mainkan peran untuk masa depan bangsa
Menyinggung terkait revolusi mental, ia menekankan agar gerakan tersebut tidak sekadar menjadi sebuah program, tetapi harus diimplementasikan secara masif oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“Revolusi mental bukan sebuah program, melainkan sebuah gerakan, oleh karena itu harus tumbuh dari masyarakat, khususnya generasi muda,” ucapnya.
Untuk diketahui, Gen Digital Revolusi Mental merupakan wadah bertemunya para juara lokal, pendidik, pemengaruh, dan generasi muda penggiat media di daerah yang mewakili lima aksi nyata dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Mereka terlibat aktif mempublikasi konten di media sosial untuk berbagi praktik baik dan memperluas gerakan aksi bagi masyarakat luas.
Baca juga: Praktisi ajak anak muda manfaatkan media sosial dengan bijak
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang juga hadir dalam acara tersebut menanggapi pertanyaan dari salah satu peserta terkait masih adanya ujaran kebencian dan perilaku nyinyir (berkomentar sinis) di media sosial. Ia menegaskan ujaran kebencian agar terus dilawan.
“Ujaran kebencian perlu dilawan dengan tetap berbuat baik dan berkarya. Saya pernah mengalami ujaran kebencian ketika Pemkot turut merayakan hari raya Natal, nyatanya kegiatan tersebut membawa berkah bagi pedagang asongan, tukang tenda, hotel, UMKM, dan kerukunan antarumat juga terjaga. Jadi masyarakat sendiri yang membuktikan,” ucap Gibran.
Antusias peserta yang hadir dalam pertemuan itu berasal dari sejumlah perwakilan organisasi anak muda, yang usai gelar wicara dibagi dalam empat tim untuk melihat langsung aksi nyata yang membawa nilai-nilai revolusi mental di empat lokasi yang menjadi pusat keunggulan Kota Surakarta.
Baca juga: Pemanfaatan media sosial tak terkontrol ancam kesehatan jiwa anak muda
Selain Surakarta, agenda tersebut akan dilaksanakan di tiga kota lain, seperti Bandar Lampung, Denpasar, dan Makassar, yang diharapkan dapat menjadi tempat anak muda melakukan kolaborasi dan berbagi praktik baik sehingga dapat melahirkan talenta yang dapat yang dapat memberi inspirasi kebaikan ke seluruh pelosok negeri.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024