Label harga itu sudah harus ada sekarang. Artinya kalau mau bersaing, harganya pasti begitu, harus ada label
Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Aceh meminta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mencantumkan label harga di setiap produk demi memudahkan pengunjung Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut saat berbelanja di Tanah Rencong.
“Label harga itu sudah harus ada sekarang. Artinya kalau mau bersaing, harganya pasti begitu, harus ada label,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Aceh Marzuki di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan Pemerintah Aceh berkomitmen bagaimana menyukseskan pelaksanaan PON XXI pada 8-20 September 2024, dalam rangka menyajikan produk-produk unggulan Aceh kepada pengunjung PON, sehingga memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi.
Ada banyak produk unggulan khas provinsi paling barat Indonesia itu yang memiliki kualitas bagus dan sudah terkenal hingga ke mancanegara, seperti kopi, mi Aceh, kerajinan dan produk lainnya.
“Kami berharap ekonomi Aceh terus tumbuh, tidak berhenti setelah PON. Ekonomi kita bisa berjaya tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.
Baca juga: USK siap bantu KemenKopUKM bangun pabrik nilam di Aceh
Baca juga: Wilmar terapkan NDPE dukung perlindungan lanskap Aceh Bagian Selatan
Saat ini, menurut dia, sudah banyak produk-produk seperti suvenir, kerajinan, kuliner dan lainnya di Aceh yang telah mencantumkan harga atau daftar harga, guna memberi kemudahan kepada pengunjung. Namun memang belum semua pelaku UMKM.
Sebab itu, pihaknya terus mengimbau para pelaku UMKM, terutama usaha mikro yang paling banyak di Aceh untuk mulai mencantumkan label harga dari setiap produk yang dijual kepada wisatawan.
“Memang ada UMKM-UMKM yang belum, tapi kita terus melakukan pendampingan, pembinaan dalam rangka menyambut PON ini, termasuk pendampingan digitalisasi,” ujarnya.
Ia menambahkan digitalisasi pada UMKM tersebut sangat penting. Pihaknya juga meminta UMKM untuk memanfaatkan sistem pembayaran digital, karena akan memberi kemudahan. Terutama bagi kabupaten/kota yang menjadi arena terselenggara PON XXI Aceh-Sumut.
“Kita harus siap dengan digitalisasi, paling tidak menggunakan QRIS,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap UMKM di Aceh ini memanfaatkan momentum PON XXI untuk bisa naik kelas, dari mikro menjadi usaha kecil, kemudian menengah hingga menjadi besar.
“PON ini momen yang sangat penting sekali, dan kita akan melakukan pembinaan terus,” ujarnya.
Baca juga: UMKM Aceh diminta manfaatkan QRIS untuk kemudahan transaksi saat PON
Baca juga: BI Aceh siapkan uang kartal Rp2 triliun penuhi kebutuhan saat PON XXI
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024