Padang (ANTARA) - Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) menyerahkan bantuan program kemaslahatan tahun 2024 untuk korban banjir bandang dan lahar dingin yang melanda beberapa nagari di Kabupaten Tanah.

Bantuan bencana alam tersebut diserahkan langsung kepada Bupati Tanah Datar Eka Putra oleh Pimpinan Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander di Gedung Indojolito Batusangkar, Rabu.

Harry mengatakan bantuan korban bencana alam tersebut merupakan gelombang kedua yang disalurkan BPKH berupa paket senilai Rp717 juta untuk seluruh Sumatera Barat.

"Penyaluran bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat ini adalah tahap kedua, dengan total senilai Rp 717 juta. Khusus untuk Tanah Datar Rp350 juta," kata dia.

Baca juga: KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Baca juga: BNPB pasang sistem peringatan dini di tujuh aliran sungai Marapi

BPKH menyalurkan bantuan dalam bentuk sembako, peralatan rumah tangga, bantuan pendidikan, dan bantuan rumah ibadah.

Untuk bantuan sembako, kata dia, meliputi beras, minyak goreng, makanan siap saji termasuk daging qurban yang dibuat BPKH bekerja sama dengan Rumah Zakat.

Untuk peralatan rumah tangga meliputi alat alat masak, kompor dan panci, sedangkan untuk sektor pendidikan ada tas dan seragam sekolah, serta karpet untuk rumah ibadah.

"Harapan kita agar warga terus beribadah dan semoga bantuan ini bisa meringankan beban korban, dan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana alam ini," kata dia.

BPKH akan terus memberikan dukungan dan bantuan bagi terdampak bencana dengan dana kemaslahatan yang diberikan kepada para asnaf. Dana itu bukan bersumber dari dana haji.

Sementara itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPKH yang telah membantu korban banjir bandang di Tanah Datar.

Bupati menyebut bantuan itu akan segera didistribusikan kepada enam kecamatan yang terdampak banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi.

"Terimakasih kami ucapkan kepada BPKH. Bantuan ini segera kita distribusikan. Semoga ke depan BPKH selalu eksis dalam membantu masyarakat yang membutuhkan," kata dia.

Data dari posko utama tanggap darurat bencana banjir bandang Tanah Datar, hingga hari ke 12 pasca banjir bandang 10 orang korban masih dinyatakan hilang. Adapun jumlah korban meninggal dunia mencapai 32 orang, dan merusak 412 hektare lahan persawahan.*

Baca juga: BMKG: Penanggulangan bencana Sumbar contoh praktik CoE di World Water Forum

Baca juga: Baznas RI berikan dukungan psikososial bagi korban banjir Sumbar

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024