"Pertemuan antara Pak Jokowi sebagai Presiden dan Mbak Puan selaku Ketua DPR RI dilaksanakan dalam fungsi legal formal dan tugas-tugas kenegaraan, di mana Indonesia menjadi tuan rumah dari suatu konferensi yang sangat penting World Water Forum," kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu.
Menurut Hasto, pertemuan Jokowi dengan Puan yang juga merupakan tokoh dari partai berlambang banteng moncong putih itu tidak bermuatan politik karena murni menjalankan tugas kenegaraan masing-masing.
Baca juga: PDIP: Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Ke-10 bentuk keteladanan
Selain itu, Hasto menyebut World Water Forum merupakan forum penting yang sejalan dengan ideologi PDIP.
"Sikap PDIP selama ini adalah menyelamatkan kehidupan, termasuk menjaga sumber-sumber mata air, menjaga lingkungan hidup. Itu suatu konferensi internasional yang senapas dengan ideologi partai dan selama ini menjadi concern dari PDIP," ucap dia.
Sebelumnya, Puan Maharani mengatakan bahwa pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada acara jamuan makam malam World Water Forum Ke-10 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, hanya membicarakan perihal Forum Air Dunia itu.
"Ya tidak gimana-gimana, ngomonginnya tentang World Water Forum," ucap politisi PDI Perjuangan itu di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Senin (20/5).
Baca juga: Puan Maharani singgung pertemuan dengan Jokowi di World Water Forum
Mengenai obrolan lainnya di luar urusan perhelatan World Water Forum, Puan Maharani mengatakan hal itu sebagai rahasia. Namun, yang pasti, anyak obrolan yang terjalin di antara keduanya.
"Banyak obrolan khususnya, kan sudah lihat wajah saya dan Presiden Jokowi sumringah, itu ya," ujar Puan sambil tertawa.
Alih-alih mengungkapkan isi obrolannya dengan Presiden Jokowi, Puan lebih banyak menanggapi suasana dalam undangan malam malam utama tersebut.
"Acaranya bagus, makanannya enak, suasananya hangat, dan GWK menjadi sangat spektakuler dan pertemuan yang ditunggu-tunggu ya," kata Puan.
Baca juga: Dasco nilai momen Jokowi sambut Puan pertemuan yang mesra
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024