Jakarta (ANTARA) - Shayla Philipa, barista wanita profesional yang berhasil menjuarai kompetisi barista tingkat nasional, bahkan melaju hingga ke tingkat dunia bertekad menunjukkan potensi kopi Indonesia dengan inovasi yang dibawanya.
"Indonesia memiliki banyak biji kopi yang rasanya khas. Melalui inovasi rasa dan cara menikmati yang disesuaikan dengan karakter peminumnya, segelas kopi Indonesia kini lebih dihargai masyarakat dunia," kata Shayla saat konferensi pers Fore Coffee di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Rabu.
Shayla pun memperkenalkan tiga varian rasa terbaru, kesemuanya merupakan minuman dingin yaitu Cappucino Caramelo, Vanilla Oat Latte (disiapkan bagi penikmat kopi yang memiliki intoleransi laktosa), dan terakhir ada juga varian non-kopi Matcha Strawberry Cream.
Baca juga: Indonesia promosikan kopi Nusantara pada MICE 2024 di Australia
Menurut Shayla, Cappucino Caramelo mungkin menjadi salah satu favoritnya karena rasanya yang klasik dan juga tidak terlalu manis walaupun terdapat campuran karamel.
Cara membuatnya, pertama tuangkan secara berurutan ke dalam gelas kopi, cairan karamel secukupnya, lalu susu murni, kemudian aduk menjadi satu.
Setelah itu panggang biji kopi arabika 100 persen lokal dari Sumatera, Toraja, dan lain-lain, lalu haluskan dengan mesin kopi. Kemudian aduk dengan air panas sehingga membentuk espresso, dan tuangkan ke dalam wadah susu karamel.
Baca juga: Perempuan komunitas petani kopi diberdayakan lewat Bentani
Setelah espresso dan susu tercampur, masukkan es batu lalu tuangkan lagi susu ke bagian atas wadah sehingga takaran di dalamnya menjadi satu banding dua (1 kopi, dan 2 susu). Pada penuangan yang itu, susu tidak perlu diaduk lagi.
Selanjutnya tabur bubuk coklat di atas secukupnya sebagai pemanis tampilan sebelum Cappucino Caramelo disajikan.
Inovasi rasa yang kedua adalah Vanilla Oat Latte. Keunikan varian ini dibandingkan kopi latte lain adalah aroma vanilla yang tercium kuat ketika meminumnya. Selain itu, susu yang digunakan bukan susu hewani melainkan susu nabati (oat milk) sehingga aman dikonsumsi orang yang memiliki intoleransi laktosa).
Baca juga: ITPC Sydney sebut kopi Indonesia menjadi primadona di pasar Australia
Cara membuatnya, Shayla memulai dengan aplikasi teknik "dreezel" untuk menuangkan SKM (susu kental manis) dengan membentuk pola melingkar di sekeliling wadah (bukan pada dasar wadah), tujuannya menciptakan "delicate" atau efek rasa manis ringan yang tertinggal di lidah.
Setelah itu, tuangkan secara berurutan ke dalam wadah, sirup vanilla secukupnya, susu nabati, dan terakhir espresso, kemudian aduk hingga semuanya menjadi satu tanpa mengenai bagian "dreezel" di sekeliling wadah.
Kemudian setelah susu dan kopi tadi tercampur, tuangkan lagi susu nabati ke dalam wadah tersebut sehingga takaran di dalamnya menjadi satu banding dua (1 kopi, dan 2 susu nabati) dan terakhir masukkan es batu dan kopi pun siap disajikan.
Baca juga: Tomoro Coffee dirikan coffee roastery sangrai ribuan ton biji kopi
Varian terakhir adalah matcha strawberry cream. Matcha adalah teh hijau berbentuk bubuk yang dibuat dari menggiling teh hijau hingga halus seperti tepung. Kemudian Strawberry Cream seperti namanya, es krim dari buah stroberi.
"Ini beda banget, jadi biasanya minuman matcha kita menggunakan susu. Tapi di minuman ini susunya sudah terdapat di es krim stroberi," kata Shayla.
Cara membuatnya, pertama tuangkan matcha lalu aduk bersama air bening sehingga larut menjadi satu.
Setelah semua tercampur, masukkan es batu ke dalam wadah tersebut dan terakhir tuangkan strawberry cream di atasnya sebagai tahap akhir sebelum minuman siap disajikan.
Minuman ini memiliki tampilan yang berkilau dan kental. Rasanya pun berpadu di lidah antara manis-asam dari stroberi, dan sedikit pahit dari teh hijau.
Bagi yang tertarik mencoba ketiga varian rasa tersebut, kini semuanya sudah tersedia di seluruh kedai Fore Coffee di Indonesia bahkan Singapura.
Baca juga: Kopi Indonesia memikat pengunjung pameran di Chicago AS
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024