Gerbong kereta yang anjlok bisa diangkat pada Senin dini hari pukul 01.35 WIB."

Jember (ANTARA News) - Jalur kereta api (KA) dari Stasiun Jember-Banyuwangi, Jawa Timur, kembali normal pada Senin pagi, setelah petugas berhasil memindahkan satu gerbong KA Sritanjung yang anjlok di antara Stasiun Garahan-Mrawan.

"Gerbong kereta yang anjlok bisa diangkat pada Senin dini hari pukul 01.35 WIB dan ditarik ke Stasiun Mrawan," kata Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) IX Jember Suprapto.

Menurut dia, jalur bisa kembali normal pada pukul 04.30 WIB, dan kereta yang pertama lewat adalah KA Tawang Alun jurusan Malang-Banyuwangi.

"Perjalanan kereta kelas bisnis dan eksekutif KA Mutiara Timur malam jurusan Banyuwangi-Surabaya tetap berangkat dari Stasiun Banyuwangi pada Minggu (29/12) malam pukul 22.00 WIB, namun sampai Stasiun Kalibaru dilanjutkan dengan menggunakan bus menuju Jember," ujarnya.

Ia menjelaskan, penyebab kejadian anjloknya KA Sritanjung masih belum diketahui karena petugas masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.

Satu gerbong KA Sritanjung jurusan Yogyakarta-Banyuwangi anjlok di KM 26 antara Stasiun Garahan-Mrawan di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Minggu (29/12) pukul 18.56 WIB karena ada satu as roda yang anjlok, sehingga satu gerbong keluar dari jalur.

Penumpang yang berada di gerbong yang anjlok dievakuasi dan dinaikkan ke gerbong yang tidak anjlok, sehingga perjalanan kereta ekonomi jarak jauh tetap berjalan, meskipun terlambat datang di stasiun tujuan.

"Tidak ada korban jiwa dalam anjloknya kereta yang membawa sebanyak sembilan gerbong tersebut dengan masinis A. Kosim," ujarnya.

Akibat kejadian itu, KA Tawangalun jurusan Malang-Banyuwangi sempat tertahan di Stasiun Kalisat, Kabupaten Jember. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013