Jakarta (ANTARA News) - Pelaku bom bunuh diri yang meledakkan 10 kg TNT di kota selatan Rusia, Volgograd, secara resmi diidentifikasi bernama Oksana Aslanova, kata sejumlah sumber seperti dilaporkan Voice of Russia.
Aslanova adalah perempuan berusia 26 tahun kelahiran Tabasaran, Republik Turkmenistan.
"Serangan teroris itu dilakukan oleh Oksana Aslanova dari Dagestan, namun informasi masih memerlukan konfirmasi lagi," kata sumber tadi.
Menurut Voice of Russia, Aslanova dinikahi seorang panglima perang yang terbunuh dalam sebuah operasi rahasia pemerintah Rusia.
Aslanova diketahui menikah beberapa kali, sementara para penyidik telah menelusuri saudara-saudaranya di Dagestan yang disebut mengotaki berbagai serangan teror di Rusia Tengah.
Para penyidik sudah menyelidiki tempat persembunyian Aslanova sejak Juni 2012.
Aslanova diketahui lahir 16 Juni 1987 di Turkmenistan (dulu masih menjadi wilayah Uni Soviet), lalu pindah ke Republik Dagestan di Kaukasus Utara, Rusia.
Dia tinggal di kota Derbent dan kuliah di Universitas Keguruan Negeri Dagestan.
Perempuan ini dinikahi Mansur Velibekov, seorang tokoh radikal Chechnya, lalu setelah menjanda karena suaminya terbunuh, dinikahi oleh militan lainnya, Gasan Abdulayev.
Aslanova juga diketahui menjadi istri dari tokoh militan Israpil Validzhanov yang terbunuh pada 18 Maret 2011 di desa Tashkapur di Dagestan.
Tak ada lagi informasi menyangkut dia sejak 8 Maret 2012 dan kemungkinan menjadi janda hitam yang mengikuti pelatihan tempur para militan.
Dia diketahui memiliki paspor yang diterbitkan 25 Agustus 2007 oleh kantor imigrasi Daerah Otonomi Khanty-Mansi dan beralamat di Mikrorayon, Daerah Tyumen.
Ada juga teori yang menyebutkan pelaku pemboman buhuh diri adalah laki-laki.
"Kami telah menyimpulkan bahwa pembom bunuh diri sebenarnya adalah seorang lelaki yang membawa bahan peledak dalam ranselnya," kata sumber polisi kepada kantor berita Rusia Interfax.
Polisi di kawasan Kaukasus Utara mengatakan kepada Interfax bahwa rekaman CCTV di stasiun kereta yang dibom itu menunjukkan seorang pria mungkin menjadi pelaku pemboman itu.
"Video-video dari kamera gedung menunjukkan bahwa serangan teror itu tampaknya dilakukan seorang lelaki, kendati informasi ini masih perlu konfirmasi lagi," kata sang polisi.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013