Pemerintah Kabupaten Kulon Progo harus cermat dalam memilih dan memilah investor dengan ketat dalam proyek Aeropolis YIA.

Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Pemerintah Kabupaten Kulon Progo cermat dalam memilih investor untuk proyek pengembangan kawasan Aeropolis di sekitar Yogyakarta International Airport (YIA).

"Pemerintah Kabupaten Kulon Progo harus cermat dalam memilih dan memilah investor dengan ketat dalam proyek Aeropolis YIA," ujar Sultan HB X di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Rabu.

Sultan mengingatkan pemberian izin investasi di kawasan Aeropolis YIA harus selaras dengan program pembangunan yang telah direncanakan Pemkab Kulon Progo bersama Pemda DIY.

Baca juga: Menteri ATR beri kepastian hukum lahan bagi investor global

Di bawah kepemimpinan Srie Nurkyatsiwi, Pj Bupati Kulon Progo yang baru, Sultan berpesan agar kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam pengembangan kawasan Aeropolis di sekitar YIA terus dilanjutkan.

"Kerja sama dengan JICA harus terus dilanjutkan, untuk mengintegrasikan kawasan bandara dengan pengembangan infrastruktur pendukung yang efektif," tutur Sultan.

Dia meyakini kerja sama tersebut akan memberikan keuntungan nyata bagi Kabupaten Kulon Progo.

Kabupaten Kulon Progo, kata Sultan HB X, perlu mengoptimalkan peran wilayahnya sebagai kota bandara melalui potensi "smart agriculture", "smart tourism", dan "circular economy".

Baca juga: Pemkab Toba ajak investor kembangkan agrowisata di Lumban Julu

Raja Keraton Yogyakarta itu meminta UMKM di kabupaten itu diberikan dukungan khusus untuk meningkatkan standar dan keterjangkauan produk agar memenuhi kualitas internasional.

Pelaku usaha kecil dan menengah tersebut juga perlu didorong memanfaatkan fasilitas di Bandara YIA untuk mempromosikan produk-produk terkurasi kepada wisatawan internasional.

"Tentu dengan didukung optimalisasi platform 'SiBakoel Jogja', untuk penetrasi pasar UMKM melalui teknologi informasi," ujar Sultan.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024