Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak sembilan dari 16 warga negara Malaysia yang menjadi penumpang Singapore Airlines SQ321 rute London-Singapura yang terkena turbulensi pada Selasa (21/5) mengalami luka-luka dan menerima perawatan di dua rumah sakit di Bangkok, Thailand.

Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia dalam siaran persnya di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan kementerian melalui Kedutaan Besar Malaysia di Bangkok membenarkan adanya sembilan WN Malaysia, termasuk seorang awak pesawat naas tersebut, yang dirawat akibat luka yang mereka derita.

Sebanyak 16 warga Malaysia berada dalam penerbangan Singapore Airlines SQ321 yang tinggal landas dari Bandar Udara Internasional Heathrow, London, pada Senin (20/5) malam menuju Bandara Internasional Changi, Singapura.

Pesawat Boeing 777-300ER dengan penumpang 211 orang dan 18 kru itu terpaksa mengalihkan penerbangannya ke Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, setelah mengalami turbulensi parah.

Siaran pers itu menyebutkan enam warga Malaysia menjalani perawatan di Rumah Sakit Samitivej Srinakarin, sedangkan tiga orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Samitivej Sukhumvit. Pihak rumah sakit menyebutkan para pasien umumnya mengalami luka fisik dan dalam, sedangkan seorang di antaranya mengalami luka kritis namun dalam kondisi stabil.

Mereka berada di bawah observasi di bangsal terpisah dan sedang menunggu laporan medis.

Kementerian Luar Negeri Malaysia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mendoakan kesembuhan bagi seluruh korban luka akibat kejadian tersebut; intensif berkomunikasi dengan pemerintah setempat dan pihak rumah sakit; dan memberikan bantuan konsular kepada WN Malaysia yang menjadi korban.

Maskapai Singapore Airlines dalam keterangan resminya menyebutkan satu orang penumpang meninggal dunia dan sejumlah penumpang lainnya luka-luka akibat turbulensi parah itu.

Baca juga: AS bantu penyelidikan insiden turbulensi pesawat Singapore Airlines
Baca juga: Kemlu: Tidak ada WNI terdampak turbulensi pesawat Singapore Airlines

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024