Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic mengatakan Rafael Nadal adalah favoritnya untuk memenangi French Open, meskipun pemegang rekor juara 14 kali itu berjuang untuk kebugaran tubuhnya di akhir kariernya.

Petenis nomor satu dunia Djokovic bersiap di Geneva Open pekan ini sebelum Grand Slam kedua tahun ini dimulai di Paris.

Ia mengatakan jika Nadal ikut dalam undian French Open, maka ia tidak bisa dikesampingkan, meski ia mengalami masalah cedera dan meningkatnya persaingan dari generasi muda.

"Tahun ini lebih terbuka," kata juara bertahan French Open Djokovic di Jenewa, seperti disiarkan AFP, Rabu.

"Casper Ruud tentunya merupakan salah satu dari lima petenis yang berkandidat untuk menang. Anda memiliki Alexander Zverev, Andrey Rublev, Stefanos Tsitsipas -- semua pemain yang memenangi turnamen besar di lapangan ini tahun ini."

"Tetapi ketika Anda berbicara tentang Roland-Garros dan Nadal ada di sana, dia selalu menjadi favorit saya," ujar petenis Serbia itu.

“Setelah semua yang telah dia lakukan di lapangan Roland Garros, wajar jika menempatkan dia sebagai favorit terbesar."

"Jelas ini sedikit berbeda dengan level permainannya. Tapi ini Roland Garros dan Nadal," ujar Djokovic.

"Setelah itu, mungkin saya, jika saya merasa baik, jika saya bermain bagus. Di Roland Garros dan semua Grand Slam, saya menjadi pemain yang sedikit berbeda."

Djokovic yang genap berusia 37 tahun pada hari ini mengambil wild card untuk bermain di Jenewa dalam upaya menyelamatkan penurunan performa yang mengkhawatirkan menjelang upayanya mempertahankan gelar French Open pekan depan.

Turnamen lapangan tanah liat Swiss yang diikuti 28 petenis tersebut berfungsi sebagai pemanasan terakhir.

Pemegang rekor juara Grand Slam 24 kali itu akan tiba di Paris tanpa gelar pada musim ini untuk pertama kalinya sejak 2018, kecuali ia menang di Jenewa.

Baca juga: Zverev raih gelar Masters 1000 keenam di Roma

Sementara waktu terus mengejar Nadal yang berusia 37 tahun, Djokovic mengatakan dia masih "lapar" untuk terus bermain di puncak.

"Saya mencari level tertinggi saya," ujar Djokovic.

"Ini bukan sebuah kewajiban. Ini benar-benar keinginan saya, perasaan saya, hasrat saya, kecintaan saya pada tenis. Itu yang paling penting. Saya berusaha untuk tetap terhubung dengan perasaan itu."

Djokovic mengatakan dia mengenal Jenewa dengan baik karena memiliki sepupu di kota Swiss tersebut, meskipun dia belum pernah bermain di Geneva Tennis Club sebelumnya.

"Saat ini, bagi saya, tidak ada latihan yang lebih baik selain match play. Jadi saya merasa butuh lebih banyak pertandingan," kata Djokovic.

"Itulah cara saya mencoba menemukan performa yang saya perlukan untuk Roland Garros."

Djokovic berada di Stade de Geneve pada Senin (20/5) untuk menyaksikan Young Boys memenangi kejuaraan sepak bola Swiss ke-17 dengan kemenangan 1-0 atas tuan rumah Servette -- tim yang sudah lama digemari Djokovic.

Ia mengatakan salah satu sepupunya akan menikah dengan pemain Servette -- gelandang Prancis Timothe Cognat, menurut media Swiss.

Sahabat Djokovic dan pendamping pria di pernikahannya adalah bek Neven Markovic yang bermain untuk Servette dari 2013 hingga 2015.

"Itulah mengapa saya mendukung klub ini," ujar Djokovic dengan gembira menambahkan bahwa Markovic mungkin bisa dikategorikan sebagai "pemain yang sangat fisik."

"Saya bukan ahli sepak bola -- tapi dia orang gila."

Baca juga: Kekalahan Djokovic di Roma muluskan jalan Sinner ke peringkat satu
Baca juga: Djokovic raih penghargaan olahragawan terbaik dunia

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024