Washington (ANTARA) - Juru bicara Kementerian Pertahanan AS Mayjen Pat Ryder, Selasa, menyatakan bahwa Rusia pekan lalu meluncurkan satelit yang membawa senjata antariksa yang mungkin mampu menyerang satelit lain di orbit rendah Bumi.
"Pada 16 Mei, Rusia meluncurkan satelit ke orbit rendah Bumi yang kami nilai kemungkinan merupakan senjata anti-ruang angkasa yang mungkin mampu menyerang satelit lain di orbit rendah Bumi," kata Ryder saat konferensi pers dikutip Sputnik.
"Rusia mengerahkan senjata antariksa baru ini ke orbit yang sama dengan satelit Pemerintah AS."
Ryder mengklaim bahwa Rusia meluncurkan satelit tersebut tanpa mengomunikasikan fakta tersebut ke AS.
Pada Kamis, Wall Street Journal melaporkan bahwa sejumlah pejabat AS mengatakan Rusia telah meluncurkan pesawat ruang angkasa untuk penelitian pada Februari 2022 yang dimaksudkan untuk menguji komponen yang diduga dari senjata nuklir anti-satelit.
Pada Februari, Pemerintah AS mengklaim bahwa Rusia sedang mengembangkan senjata anti-satelit berbasis ruang angkasa yang menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional Amerika.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia selalu menentang penempatan senjata nuklir di luar angkasa.
Aktivitas Rusia di luar angkasa tidak berbeda dengan aktivitas negara-negara lain, termasuk AS, kata Putin.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Pejabat AS: Ukraina tak akan menang bila bantuan keamanan disetop
Baca juga: Rusia tegaskan kerja sama dengan Iran tidak tunduk kepada tekanan AS
Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024