“Pulau Seribu enggak macet dan destinasi wisatanya juga banyak,” kata Khoirudin di Jakarta, Selasa.
Khoirudin menyatakan saran itu datang dari larangan Dinas Pendidikan DKI yang melarang sekolah mengadakan kegiatan widyawisata (study tour) maupun acara perpisahan ke luar kota.
Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Disdik Nomor e-0017/SE/2024 yang berlaku sejak 30 April 2024.
Menurut dia, banyak pulau di Kepulauan Seribu dapat dimanfaatkan untuk menjadi wahana edukatif bagi para siswa sekolah.
Misalnya seperti Pulau Harapan yang dikenal dengan spot snorkeling yang paling eksotis, Pulau Tidung dengan jembatan cinta, dan Pulau Pari dengan budidaya hutan mangrove.
Lalu ada juga Pulau Pramuka yang terkenal dengan penangkaran penyu, Pulau Bidadari dengan wisata sejarahnya seperti prasasti tua, benteng dan sisa bangunan rumah sakit di zaman Kolonial Belanda.
"Jakarta enggak kalah, bahkan yang di luar Jakarta aja ngadain study tour ke Jakarta, karena udah lengkap semua,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menggencarkan promosi sejumlah destinasi pariwisata.
Baca juga: Kepulauan Seribu tingkatkan kemitraan untuk pacu ekonomi kreatif
Sementara, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu siap menggarap bidang pariwisata di wilayahnya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Bupati Kepulauan Seribu Junaedi telah menyiapkan sebelas destinasi wisata unggulan di pulau berpenduduk dan mengajukan ke Provinsi DKI Jakarta untuk menyiapkan pendukungnya berupa peraturan daerah (perda).
Mayoritas wisatawan mengunjungi pulau-pulau berpenduduk yang ada di Kepulauan Seribu seperti Pulau Pramuka, Pulau Untung Jawa, Pulau Tidung, Pulau Kelapa, Pulau Tidung, Pulau Pari dan lainnya.
Baca juga: TP PKK gencar bercocok tanam di area terbatas Kepulauan Seribu
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024