Marjeyoun, Lebanon (ANTARA News) - Militer Israel menembakkan peluru ke Lebanon selatan untuk membalas serangan dua roket Katyusha yang menghantam satu lapangan terbuka, Minggu, kata para pejabat.

Serangan-serangan itu menghantam daerah-daerah yang tidak berpenduduk baik di Israel maupun Lebanon tanpa menimbulkan korban atau kerusakan properti, kata para pejabat kedua pihak.

"Sekitar 20 peluru dari daerah Israel menghantam daerah perbatasan Arqub setelah serangan roket-roket terhadap Israel pagi ini," kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.

Serangan itu dilakukan untuk menanggapi dua roket Katyusha yang ditembakkan dari Lebanon yang menghantam satu lapangan terbuka barat kota Kyriat Shmona, kata radio Israel.

"Artileri Israel menanggapi serangan-serangan roket dari Lebanon terhadap Israel yang tidak menimbulkan korban jiwa itu, ditujukan pada daerah di mana peluru-peluru ini ditembakkan," kata seorang juru bicara militer Israel kepada AFP.

Ketegangan meningkat di perbatasan antara dua negara sejak pasukan Lebanon menembak mati seorang tentara Israel dekat perbatasan itu pada 16 Desember.

Perbatasan Israel dengan Lebanon sebagian besar tenang sejak perang tahun 2006 dengan gerakan Hizbullah Lebanon.

Seorang tentara Israel tewas Agustus 2010, ketika dua tentara Lebanon dan seorang wartawan juga tewas.

Pada Agustus, empat serdadu Israel cedera akibat satu ledakan bom sekitar 400 meter di dalam daerah Lebanon, satu ledakan yang diklaim Hizbullah.

Pekan lalu, Hizbullah mengatakan salah seorang dari para pemimpin pentingnya tewas dekat Beirut dan menuduh Israel terlibat dalam pembunuhan itu-- satu tuduhan yang dibantah Israel, yang memperingatkan terhadap setiap aksi pembalasan.

Pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) dikerahkan di sepanjang perbatasan itu setelah perang 34 hari di Lebanon tahun 2006 yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan 160 orang di Israel, sebagian besar tentara.

(H-RN)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013