Kami membagi enam tim untuk melanjutkan pencarian 11 korban yang masih belum ditemukan.

Jakarta (ANTARA) - Prajurit dari Korps Marinir TNI Angkatan Laut membantu warga membersihkan sejumlah fasilitas umum dan rumah-rumah dari lumpur banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat, Selasa.

Aksi bersih-bersih itu digelar seiring dengan pencarian dan penyelamatan (SAR) korban yang masih berlangsung di beberapa kabupaten di Sumatera Barat, yaitu Tanah Datar, Agam, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.

Di beberapa daerah di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Selasa, prajurit TNI Angkatan Laut dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) II Padang bersama warga dan relawan membersihkan jalan, fasilitas umum, dan rumah-rumah dari lumpur bekas banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi. Sejumlah alat berat pun dikerahkan untuk membantu kegiatan tersebut.

Bantuan kemanusiaan dari Yonmarhanlan II Padang itu, sebagaimana disampaikan Dinas Penerangan Korps Marinir yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, merupakan bagian dari operasi militer selain perang (OMSP) yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab prajurit.

"Masyarakat yang berada di lokasi sangat antusias dengan hadirnya prajurit Marinir dan para relawan yang tergabung dari beberapa daerah untuk bersama-sama, bergotong royong meringankan kesulitan korban banjir,” demikian siaran resmi Korps Marinir TNI AL.

Tidak hanya itu, prajurit TNI AL dari Yonmarhanlan II yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas Gulben) juga masih menggelar operasi SAR bersama instansi lainnya. Operasi SAR itu pada hari ini memasuki hari ke-11.

Tim gabungan itu, yang terdiri atas Basarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan para sukarelawan saat ini memperluas daerah pencarian untuk 11 korban yang masih dinyatakan hilang.

"Kami membagi enam tim untuk melanjutkan pencarian 11 korban yang masih belum ditemukan," kata Staf Operasi Basarnas Yudi Riva di Kabupaten Tanah Datar, Selasa.

Yudi menambahkan bahwa satu korban hilang itu merupakan warga Kabupaten Agam, sementara 10 lainnya warga Tanah Datar.

Dari enam tim yang bergerak itu, Tim 1 memusatkan pencarian di Padang Gantiang, Tanah Datar, dengan menyusuri aliran sungai menggunakan rafting sampai ke Kabupaten Sinjunjung, kemudian Tim 2 memusatkan pencarian di wilayah Parambahan.

Tim gabungan sejauh ini juga telah menyisir sampai ke perbatasan Kota Sawahlunto. Operasi SAR itu pun kemudian diperluas sampai ke Kabupaten Sijunjung.

Baca juga: Presiden dan Iriana bertolak ke Sumbar tinjau lokasi banjir bandang
Baca juga: Mensos Risma bantu memasak di dapur pengungsian bencana banjir Sumbar

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024