Datanya amburadul, jika begini terus gimana penyaluran bantuan itu bisa tepat sasaran?
Jakarta (ANTARA) - Komisi VIII DPR RI mengingatkan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk segera melakukan pembaharuan terkait Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi acuan untuk penyaluran dan pencairan bantuan sosial (bansos) dalam Program Keluarga Harapan (PKH)
Anggota Komisi VIII DPR RI Muslich Zainal Abidin menilai data yang tidak valid menjadi penyebab terhambatnya penyaluran bansos. Ia mengatakan tidak sedikit para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mengadu kepada dirinya terkait bansos PKH yang belum keluar atau cair.
Baca juga: Mensos: DTKS terdampak jika server data kependudukan rusak
Ia menyebutkan salah satunya ialah pada pemberian bantuan sembako di daerah Magelang, termasuk Temanggung, yang masih banyak mengalami kendala, seperti pendaftar yang sebenarnya layak untuk menerima bantuan tapi tidak bisa menerima.
“Jadi kan pertanyaannya kendala apa yang dialami sejauh ini untuk pembaharuan sistem DTKS,” imbuhnya.
Baca juga: Kemensos gelar pelatihan tim teknis pemda untuk pengelolaan data
“Datanya amburadul, jika begini terus gimana penyaluran bantuan itu bisa tepat sasaran?” ucapnya.
Ia mengakui DTKS merupakan masalah pelik dan dilematis sehingga upaya yang dilakukan menjadi sangat problematik dan masih mengalami masalah yang sama. Salah satunya, ia menyebutkan seperti variabel miskin, sangat miskin, atau rentan miskin yang harus benar-benar valid.
Baca juga: Setwapres: Pengintegrasian data kunci dalam penanggulangan kemiskinan
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024