Salah satunya (danau prioritas) adalah Danau Batur yang ada di Bali
Badung (ANTARA) - Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dyah Murtiningsih menyebut adanya keramba atau tambak di Danau Batur, Kabupaten Bangli, Bali, menjadi salah satu faktor danau tersebut masuk 15 daftar penyelamatan danau prioritas.
Hal tersebut disampaikan Dyah usai sesi panel bertajuk Urgent Call to Save our Lakes World Water Forum (WWF) Ke-10 di Kabupaten Badung, Selasa.
“Salah satunya (danau prioritas) adalah Danau Batur yang ada di Bali, kami lihat antara menjaga lingkungan dengan faktor ekonomi pasti banyak bertentangan, di sekitar danau kan ada karamba ikan,” kata dia.
Diketahui, selain Danau Batur, ada 14 danau lagi yang menjadi prioritas nasional dalam penyelamatannya seperti Danau Toba, Danau Singkarak, Danau Kerinci, dan Danau Rawa Pening.
Menurutnya, keberadaan keramba di Danau Batur apabila dibiarkan masif akan mengganggu ekosistem danau, sebab makanan ikan atau udang budidaya dapat menjadi limbah.
Selain faktor keberadaan keramba, ketika terdapat pertanian di sekitar danau dan sedimennya rusak, maka akan luluh dan menyebabkan pendangkalan danau.
“Di hulu juga sama ketika hutan ditebang dan tidak dijaga akan menimbulkan erosi dan sendimentasi, faktor pariwisata juga kalau ada kapal dia menggunakan sumber bahan bakar akan menyebabkan limbah ke danau,” ujar Dyah.
Oleh karena itu Kementerian LHK mengajak semua berkomitmen menjaga danau dari kerusakan yang terjadi dan mengintegrasikan perencanaan implementasi.
Dalam panel World Water Forum itu Kementerian LHK dan delegasi nasional dan internasional berbagi pengalaman manajemen pengelolaan danau sebagai salah satu sumber air bagi kehidupan.
Dari lebih 2.000 danau di Indonesia, Dyah menyebut ada 15 yang diprioritaskan untuk dijaga dan dilestarikan, tantangan mereka adah dari sisi aktivitas manusia, karena di sekitar danau banyak aktivitas terutama ekonomi.
Baca juga: Deklarasi tingkat menteri World Water Forum ke-10 disahkan
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024